Kamis, 2 Oktober 2025

Studi: Gadget Lebih Banyak Bahayanya untuk Balita

Sebuah penelitian telah menemukan bahwa anak-anak yang sering mengalami gangguan perilaku merupakan anak-anak yang sering diberi konsumsi gadget.

Freepik
Ilustrasi anak-anak bermain gadget. Sebuah penelitian telah menemukan bahwa anak-anak yang sering mengalami gangguan perilaku merupakan anak-anak yang sering diberi konsumsi gadget. 

- Teknik sensori

Menyalurkan energi anak ke dalam bentuk tindakan tertentu, seperti mengayun, berpelukan, melompat di atas trampolin, mendengarkan musik atau melihat buku untuk membantu menenangkan diri mereka.

- Zona warna

Menamakan emosi sebagai warna seperti biru untuk bosan, hijau untuk tenang, kuning untuk cemas atau gelisah, merah untuk meledak, dapat membantu anak memahami kondisi emosinya secara lebih baik dan merespons dengan benar.

- Tawarkan perilaku pengganti

Membantu anak-anak untuk menemukan pola perilaku yang lebih aman, seperti memukul bantal dibandingkan saudara kandung, kemudian secara jelas menyatakan kebutuhan mereka, tentu dapat menyelesaikan beberapa masalah komunikasi serta menyelesaikan konflik.

Semua solusi ini, kata Radesky, membantu anak-anak memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik, dan merasa lebih kompeten dalam mengelola perasaan mereka.

"Sebaliknya, menggunakan distraktor seperti perangkat seluler tidak mengajarkan keterampilan, itu hanya mengalihkan perhatian anak dari apa yang mereka rasakan."

"Anak-anak yang tidak membangun keterampilan ini di masa kanak-kanak lebih cenderung berjuang saat mengelola stres," pungkas Radesky.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved