Kamis, 2 Oktober 2025

Cegah Kematian Akibat Kanker Serviks, Vaksin HPV Akan Diproduksi Secara Lokal

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia dan Honesti Basyir, CEO Bio Farma Induk Holding.

dok. Kompas.com
Ilustrasi kanker serviks. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Risiko kematian yang tinggi akibat kanker serviks masih menghantui masyarakat Indonesia.

Salah satu pencegahan terkait kanker serviks tersebut adalah dengan memberikan vaksin human papillomavirus(HPV).

Karena itulah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma (Persero) menjalin kerja sama dengan Merck Sharp & Dohme (MSD) untuk memproduksi vaksin human papillomavirus (HPV) secara lokal di Indonesia.

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh George Stylianou, Managing Director MSD Indonesia dan Honesti Basyir, CEO Bio Farma Induk Holding.

Disaksikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury, Perwakilan Kedutaan Besar US di Indonesia, and Presiden MSD Asia Pasifik, David Peacock.

"Kerjasama antara Bio Farma dan MSD, merupakan bentuk nyata kolaborasi antar pihak untuk mendukung Transformasi Kesehatan di Indonesia," ujar Menkes Budi di Jakarta, Rabu (14/12/2022).

Terutama dalam upaya penguatan pilar layanan primer promotif dan preventif yang merupakan salah satu prioritas Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Mitos dan Stigma Masih Jadi Hambatan Vaksin HPV, Untuk Cegah Kanker Serviks

Budi pun mengatakan ada potensi transfer teknologi baik keahlian, pengetahuan, dan pengalaman dari MSD untuk vaksin HPV.

"Kerjasama ini akan bermanfaat bagi Bio Farma dan untuk kemandirian Sektor Kesehatan di Indonesia terutama dalam pengembangan vaksin," kata Budi.

Eks Dirut Bank Mandiri ini juga menjelaskan angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia cukup tinggi.

Berdasarkan data Globocan tahun 2021, ada 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Karena itu pemberian imunisasi human papillomavirus (HPV) harus dilakukan sejak dini.

Program pemberian imunisasi HPV telah menjadi 1 dari 14 imunisasi dasar lengkap pada anak. Hal ini didukung dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021 tentang Program Introduksi Imunisasi Human Papillomavirus Vaccine Tahun 2022-2024.

Vaksin HPV produksi lokal ini bakal mulai diberikan pada anak-anak perempuan Sekolah Dasar kelas 5 dan 6 SD secara gratis pada tahun depan. Namun pada tahap pertama tersebut, vaksinasi ini baru menyasar anak-anak, belum kelompok dewasa baik wanita maupun pria.

Pada tahap pertama juga ditargetkan 1,4 juta anak perempuan yang disuntik vaksin HPV. Lantaran setiap orang menerima 2 dosis vaksin HPV dalam setahun, diperkirakan akan ada 2,8 sampai 3 juta kali vaksinasi HPV pada 2023.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved