Virus Corona
Alat Rapid Test Buatan Indonesia Siap Bersaing dengan Produk Luar Negeri, Harganya Cuma Rp 75.000
Alat tes cepat atau rapid test buatan Indonesia ini harganya hanya Rp 75.000 per unit.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar gembira, Indonesia kini bisa membuat alat rapid test di dalam negeri dengan keunggulan kualitas dan harganya yang bisa dibandingkan dengan alat rapid test buatan luar negeri.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan, alat tes cepat atau rapid test buatan Indonesia ini harganya hanya Rp 75.000 per unit.
"Harga per tes kit Rp 75.000. Jadi setengah dari HET (harga eceran tetap). Dengan kualitas yang tidak kalah. Malah mungkin lebuh unggul dari kualitas produk impor," kata Rizavsaat peluncuran alat rapid test dalam negeri, RI-GHA, di kanal Youtube Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (9/7/2020).
Riza menambahkan, alat rapid test buatan dalam negeri tersebut telah melalui serangkaian tes akurasi sehingga layak digunakan. Bahkan, meski memiliki tingkat sensitivitas dan spesifikasi yang tinggi, produk tersebut terus diuji agar lebih sempurna.
Baca: Sukses Buat Alat Rapid Test, Kemristek Kembangkan Pembuatan PCR Test Kit dan Ventilator
Selain itu, RI-GHA dikembangkan sesuai strain virus corona yang menyebar di Indonesia. Dengan demikian ia memiliki tingkat kompatibilitas lebih tinggi daripada produk impor.
Baca: Komisi IX Minta Alat Rapid Test Covid-19 Buatan Lokal Diprioritaskan
Untuk itu, ia meminta seluruh rumah sakit dan layanan kesehatan menggunakan alat rapid test produksi dalam negeri yang harganya lebih murah dan kualitasnya tak kalah dari produk impor.
"Semestinya tak ada lagi mental hazard untuk menggunakan produk buatan Indonesia. Harga kompetitif, kualitas bagus dan mudah didapat dengan diproduksi di dalam negeri," lanjut Riza.
Baca: Alat Rapid Test Buatan Dalam Negeri Dibanderol Rp 75.000, Apa Bedanya dengan Produk Impor?
Baca Juga: Ada 15 pegawai positif corona, Kemendikbud tutup Gedung E
Hal senada disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy yang hadir dalam acara tersebut. Ia mengatakan, produksi perlengkapan tes cepat harus didukung.
"Perlu ada revolusi mental untuk bangga dengan produk dalam negeri sendiri. Kita mencintai produk dalam negeri sendiri dan bisa menggunakan secara penuh dengan percaya diri produk dalam negeri," kata Muhadjir.
Laporan: Rakhmat Nur Hakim
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Indonesia Mampu Produksi Alat Rapid Test, per Unit Harganya Rp 75.000