Ingin Tetap Fit Beraktivitas di Hari Tua? Perhatikan Asupan Vitamin K
Vitamin K tidak kalah penting untuk kebugaran tubuh dibandingkan dengan jenis vitamin lainnya seperti vitamin A, vitamin C, atau pun vitamin E.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Vitamin K tidak kalah penting untuk kebugaran tubuh dibandingkan dengan jenis vitamin lainnya seperti vitamin A, vitamin C, atau pun vitamin E.
Vitamin K sendiri mudah ditemui karena terdapat pada makanan yang sering kita jumpai misalnya sayur kangkung, brokoli dan sayuran hijau lainnya dan juga susu.
Berdasarkan penelitian terbaru, yang terdapat pada The Journals of Gerontology: Series vitamin K ternyata mampu mengantisipasi pengurangan mobilitas di hari tua.
Baca: Agung Hercules Idap Kanker Otak atau Glioblastoma, Bagaimana Gejala Awal dan Mendiagnosisnya?
Baca: Idap Kanker Otak, Agung Hercules Tunjukkan Semangat Hidup dan Memotivasi Dirinya untuk Sembuh
Baca: Bintang Sinetron Tukang Ojek Pengkolan Tinggal di Indekos, Istrinya yang Wartawan Enggak Protes
Ukuran pengurangan mobilitas yang umum dialami di usia lanjut adalah kurangnya kemampuan berjalan dan lemah saat menaiki tangga.
Seperti yang dilansir dari Medical News Today, kurangnya konsumsi vitamin K juga dapat menimbulkan penyakit jangka panjang kardiovaskular atau yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
Kekurangan vitamin K juga dapat memancing osteoartritis yakni penyakit yang berkaitan dengan tulang dan sendi.
M. Kyla Shea, yang meneliti Vitamin K di Pusat Penelitian Nutrisi Manusia Jean Mayer tentang Penuaan di Universitas Tufts di Boston, MA menyebutkan kemudian mengukur status Vitamin K dari dua biomarker darah phylloquinone dan matriks tidak terkarboksilasi protein Gla (ucMGP), sebuah protein yang membutuhkan vitamin K.
Baca: Air Kencing Berbusa, Bisa Jadi Anda Punya Masalah Kesehatan
Baca: Percuma Ingin Bakar Lemak di Perut Jika Hanya Andalkan Diet dan Sit Up
Baca: 7 Bahan Alami Bantu Perokok Hentikan Kebiasaan Buruknya
Mereka mencatat bahwa ucMGP dalam darah meningkat ketika status vitamin K rendah. Peluang kecacatan mobilitas terjadi pada mereka yang rendah phylloquinone hampir dua kali lipat dari mereka yang memiliki kadar cukup.
"Karena populasi lansia kita yang semakin bertambah, penting bagi kita untuk memahami berbagai faktor risiko kecacatan mobilitas,” kata M. Kila Shea.
Adapun penelitian dilakukan pada 688 wanita dan 635 pria dalam Studi Kesehatan, Penuaan, dan Komposisi Tubuh (ABC Kesehatan) yang mobilitasnya diikuti sepanjang enam hingga sepuluh tahun yang dievaluasi setiap enam bulan.