Jumat, 3 Oktober 2025

Dehidrasi Saat Puasa Bisa Picu Diare, Apa yang Mesti Dilakukan Bila Mengalaminya?

Diare bisa saja dialami saat puasa. Berubahnya pola tidur dan pola makan saat bulan Ramadan, membuat kita harus pintar pilih asupan sahur dan berbuka.

Editor: Willem Jonata
vkool.com
Diare 

TRIBUNNEWS.COM - Diare bisa saja dialami saat puasa. Berubahnya pola tidur dan pola makan saat bulan Ramadan, membuat kita harus pintar-pintar memilih asupan saat sahur dan berbuka.

Selain karena makanan, ternyata diare juga bisa dipicu oleh kurang cairandalam tubuh atau dehidrasi.

Faktanya, selama terjadi diare tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat.

Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan pada tubuh sehingga terjadi yang dinamakan dehidrasi.

Baca: Makanan yang Diyakini Bisa Mencegah Kebotakan

Bila itu terus maka akan muncul gejala keringat dingin, masuk angin, perut kembung, mual hingga terjadinya demam.

Oleh karena itu, mencegah atau mengatasi dehidrasi saat puasa merupakan hal penting dalam penanganan diare ini.

Mengutip rsjakarta.co.id, diare sering kali disebabkan karena adanya infeksi baik itu oleh virus, bakteri dan parasit.

Baca: Manfaat Nanas, Meningkatkan Kekebalan Tubuh Sampai Cegah Kanker

Virus, terutama Rotavirus merupakan penyebab utama (60-70%) diare, sedangkan sekitar 10-20% adalah bakteri dan kurang dari 10% adalah parasit.

Pengamatan klinis merupakan langkah awal yang penting untuk dilakukan dalam serangkaian penanganan diare saat puasa ini, terutama dalam hal menilai tingkat dehidrasi yang dialami.

Baca: Soal Harta Warisan Ustaz Arifin Ilham, Ini Kata Putra Tertuanya

Adanya darah di dalam tinja pertanda adanya infeksi usus oleh bakteri patogen. Peningkatan jumlah leukosit dalam tinja juga merupakan petanda adanya infeksi bakteri.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencegah atau mengatasi dehidrasi saat berpuasa, yaitu banyak minum saat sahur dan berbuka.

Saat berpuasa, kita tidak bisa mengonsumsi makanan atau minuman apapun selama lebih dari 12 jam.

Padahal, saat diare kita disarankan untuk memperbanyak asupan air putih demi mencegah dehidrasi.

Demi menyiasati hal ini, pakar kesehatan pun menyarankan kita untuk memperbanyak minum saat sahur atau terbuka.

Selain itu, jika kita sedang menderita diare, disarankan untuk mengonsumsi oralit yaitu cairan yang terdiri dari air, gula, dan garam.

Tak hanya bisa mencegah datangnya dehidrasi, oralit bisa membantu tubuh menjaga kondisi karbohidrat, elektrolit, serta berbagai macam mineral yang berpotensi hilang saat gejala diare muncul.

Selain itu, makan makanan yang tinggi serat sangat dianjurkan. Tak lupa, rajin mencuci tangan sebelum makan juga sebaiknya sering dilakukan.

Kita juga harus berhati-hati jika ingin membeli makanan untuk berbuka atau sahur.

Jika penjual makanan terlihat tidak higienis, sebaiknya kita tidak sembarangan membeli atau mengonsumsinya demi mencegah diare menjadi semakin parah.

Antibiotika tidak diberikan secara rutin pada diare akut, meskipun dicurigai adanya bakteri sebagai penyebab keadaan tersebut, karena sebagian besar kasus diare akut merupakan self limiting.

Pemberian antibiotika yang tidak tepat akan memperpanjang keadaan diareakibat disregulasi mikroflora usus.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved