Kamis, 2 Oktober 2025

Kenali Maag, Penyebabnya Tak Melulu Pola Makan Berantakan

Penyakit maag menjadi ketakutan masyarakat luas. Sebab, penyakit yang kerap diabaikan tingkat risikonya ini, kerap jadi faktor munculnya sakit kronis.

Editor: Willem Jonata
zoom-inlihat foto Kenali Maag, Penyebabnya Tak Melulu Pola Makan Berantakan
Shutterstock
Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM - Penyakit lambung atau yang dikenal sebagai penyakit maag menjadi ketakutan masyarakat luas.

Sebab, penyakit yang kerap diabaikan tingkat risikonya ini kerap menjadi faktor munculnya berbagai penyakit yang makin berbahaya lagi.

Penyakit maag atau bahasa ilmiahnya gastriris, merupakan kondisi dimana lambung mengalami tingkat keasaman yang tinggi. Akibatnya, lambung mengalami infeksi akibat bakteri yang bersarang di lambung.

Bagi kebanyakan manusia, pola makan berantakan, misalnya telat makan atau menunda makan, merupakan faktor utama terjadinya penyakit asam lambung ini.

Akan tetapi, gastritis bisa terjadi kapan saja atau bahkan bisa muncul perlahan, seiring kebiasaan buruk yang justru kerap diabaikan ini.

Dilansir dari Mayo Clinic, penyakit maag atau gastritis ini dibagi menjadi dua kondisi, yaitu gastritis akut, di mana penderitanya mengalami penyakit ini secara tiba-tiba.

Kemudian gastritis kronis, di mana penderitanya sudah merasakan penyakit ini secara perlahan, dari waktu ke waktu.

Penyakit ini umumnya dipicu karena terlalu banyak mengonsumsi alkohol dan juga soda sehingga menyebabkan infeksi pada lambung. Bagaimana pun keadaannya, penyakit maag ini bukan penyakit yang bisa disepelekan.

Ini karena perlakuan atau pengobatan yang salah pada penderita maag dapat berisiko terserangnya kanker perut.

Bila seseorang telah divonis mengalami penyakit asam lambung ini, biasanya mereka berusaha menghindari pantangan kebiasaan dan juga membantu dengan menjalani pengobatan.

Akan tetapi, bagi mereka penderita yang belum mengalami dampak dan justru mengabaikan, ada beberapa gejala yang harus diwaspadai dan juga dikenali!

Gejala penyakit maag:

1. Rasa nyeri seperti terbakar di perut bagian atas. Rasa nyeri tersebut justru makin terasa setelah makan

2. Mengalami mual

3. Mengalami mual. Biasanya, munculnya muntah diawali dari rasa mual yang tak berkesudahan

4. Perasaan kenyang di perut bagian atas setelah makan.

Meski memiliki berbagai gejala seperti di atas, penderitanya kadang justru tak merasakan adanya gejala apa pun.

Inilah poin yang justru berbahaya, karena sulitnya deteksi diri justru mengakibatkan seseorang tak mengawasi dan membentengi pola makan dan kebiasaannya.

Lalu, apakah penyebab penyakit maag?

Penyebab penyakit maag atau gastritis yaitu adanya peradangan pada lapisan lambung. Lambung mengalami kelemahan atau cedera pada bagian penghalang berlapis lendirinya.

Fungsi penghalang tersebut untuk melindungi dinding lambung yang memungkinkan cairan pencernaan merusak lambung.

Bila penghalang tersebut lemah dan cedera, otomatis cairan tersebut akan masuk ke dalam lambung.

Penyakit tersebut memiliki berbagai faktor atau penyebab. Biasanya, banyak yang menyebut bahwa penyakit maag muncul karena menunda makan.

Tetapi, berikut faktor terjadinya penyakit maag pada manusia!

1. Infeksi bakteri

Infeksi Helicobacter adalah salah satu infeksi manusia yang paling umum di dunia. Menurut penelitian berbagai dokter, kerentanan terhadap bakteri ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit maag.

Bakteri ini bisa muncul dari berbagai kondisi, antara lain, pilihan gaya hidup kurang sehat, merokok, dan juga diet ketat.

2. Mengonsumsi penghilang rasa nyeri atau sakit

Banyak orang yang memilih mengonsumsi obat penghilang rasa nyeri atau sakit ketika ia merasa tubuhnya tengah dilanda kesakitan.

Biasanya, obat-obatan tersebut terdiri dari aspiri, ibuprofen dan naproxven. Obat-obatan penghilang rasa sakit tersebut mampu memicu gastritis akut dan kronis.

Bahkan, penggunaan secara teratur pada obat-obatan tersebut justru akan mengurangi zat kunci yang fungsinya melindungi lapisan pelindung perut.

3. Usia

Orang yang usianya makin dewasa atau lebih tua memiliki risiko gastritis lebih tinggi.

Ini karena lapisan perutnya cenderung lebih tipis dibandingkan usia muda, dan orang lebih tua, umumnya cenderung memiliki infeksi H. pylori atau gangguan autoimun daripada yang lebih muda.

4. Konsumsi alkohol berlebih

Alkohol merupakan zat paling ampuh untuk mengiritasi dan mengikis lapisan perut. Sehingga konsumsi alkohol berlebih justru membuat perut lebih rentant terhadap cairan pencernaan.

Alkohol juga dipercaya sebagai pemicu utama terjadinya gastritis akut.

5. Stres dan tertekan

Dilansir dari Web MD, penyebab utama seseorang yang sudah menjaga pola hidup sehat dan juga makannya tetapi tetap terserang penyakit maag berasal dari pikirannya sendiri.

Seseorang yang tengah mengalami stres, atau banyaknya pikiran yang dibebankan pada tubuhnya rentang mengalami penyakit maag.

Penderita maag yang tidak bisa mengatur dan menjaga emosinya dan cenderung lebih mudah tertekan dan memikirkan banyak hal akan rentan terjadi kambunhnya penyakit maag.

Kebiasaan nomor lima tersebut kerap kali diabaikan, sehingga banyak orang yang mengutamakan pola makan dan mengesampingkan pemicu utama, yaitu stres.(*)

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved