Kamis, 2 Oktober 2025

Ramadan 2016

Ini Bukti dan Paparan Ahli tentang Puasa yang Menyehatkan Otak

Kaitan Puasa dengan kesehatan otak maupun tubuh manusia diuraikan oleh pakar neurosains Prof dr Taruna Ikrar MD MPharm PhD.

Editor: Robertus Rimawan
google.com
Ilustrasi 

Rinciannya, empat jam makanan disiapkan dengan keasaman tertentu dibantu asam lambung yang dikirim ke usus.

Empat jam kemudian, makanan diubah menjadi sari-sari makanan di usus kecil, lalu diserap oleh pembuluh darah dan dikirim ke seluruh tubuh.

Adapun sisa waktu enam jam adalah waktu ideal bagi sistem pencernaan untuk beristirahat.

Secara psikologis, ketenangan dan pengendalian emosi saat berpuasa menurunkan adrenalin.

"Adrenalin memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial, serta menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung."

"Adrenalin menambah pembentukan Kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Itu semua meningkatkan risiko penyakit pembuluh darah, jantung, dan otak, seperti jantung koroner dan stroke," paparnya.

Otak sebagai permata

Jumlah sebanyak 60 artikel tentang kesehatan yang terangkum dalam buku 60 Fakta Kesehatan Mutakhir turut menandai dies natalis ke-60 Unhas yang dirayakan pada tahun ini.

Buku tersebut secara praktis mengupas beragam hal mengenai kesehatan hingga bagaimana mengidentifikasi gejala penyakit serta pengobatannya.

Sebelumnya, Taruna telah menulis buku Ilmu Neurosains Modern dan Mutiara Pengetahuan Kedokteran Modern.

Peluncuran buku 60 Fakta Kesehatan Mutakhir diawali dengan pidato sains "Millennium Otak dan Kemajuan Peradaban Manusia".

Dalam orasinya, Taruna menegaskan bahwa otak merupakan permata dari mahkota tubuh manusia.

"Dengan kekuatan dan keajaiban otak, manusia bisa menemukan berbagai hal yang dapat dinikmati saat ini, mulai dari tingkat molekuler atau atom hingga kemampuan manusia menembus tata surya," jelasnya.

Taruna mengemukakan, saat ini para ilmuwan neurosains sedang berupaya mengungkap misteri sirkuit pemetaan otak manusia.

"Pemetaan yang dilakukan berupa networking antara sel-sel syaraf di otak dalam menjalankan fungsinya, misalnya fungsi berpikir, koordinasi, regulasi terhadap berbagai organ tubuh lainnya, termasuk dalam hal fungsi kepemimpinan, sosiokultural, dan seterusnya.

Halaman
123
Sumber: KOMPAS
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved