Masalah Gizi di Indonesia Dapat Perhatian dari Masyarakat, Pemerintah dan Swasta
Konsorsium Indonesia bersama Japfa Foundation mengajak berbagai pihak yang peduli dengan gizi anak dan remaja untuk duduk bersama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsorsium Indonesia bersama Japfa Foundation mengajak berbagai pihak yang peduli dengan gizi anak dan remaja untuk duduk bersama, saling berbagi praktek terbaik, data maupun teori ilmiah terbaru melalui konferensi Indonesia bergizi.
Konferensi yang sudah digelar minggu lalu ini menekankan pentingnya berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, LSM, akademisi, swasta untuk bersinergi merumuskan dan melaksanakan berbagai rangkaian program dan kebijakan secara konferhensif, berkesinambungan dan terukur.
“Apa yang kami lakukan adalah menjalin komunikasi, jejaring dan kerja sama konkret antara pemerintah, publik dan perusahaan untuk berbagi data, infrmasi dan temuan ilmiah terbaru. Kami juga saling membuka akses untuk bersama-sama menyusun program peningkatan gizi yang saling komplementer agar permasalahan gizi di Indonesia bisa mulai dihadapi secara menyeluruh,” ungkap Andi Prasetyo, Ketua Konsorsium.
Andi Prasetyo mengatakan, konferensi ini penting digelar mengingat berbagai data terkiri menunjukkan angka gizi buruk di Indonesia masih tinggi.
Sementara itu, Ir Ahmad Syafiq Msc Phd, akademisi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengatakan permasalahan gizi di Indonesia mulai mendapat momen dan perhatian dari masyarakat, pemerintah dan juga swasta.
"Ini terlihat dari mulai banyaknya macam-macam kegiatan seperti riset, penelitian, kebijakan, gerakan swadaya masyarakat bahkan gerakan solidaritas melalui media sosial. Sayangnya kebanyakan berjalan sendiri-sendiri sehingga hasil program atau riset antara yang satu dengan yang lain sering tidak komperhensif. Ada juga yang saling tumpang tindih sehingga banyak yang sifatnya menyelesaikan program jangka pendek,” jelasnya.