Indonesia Terima Sertifikat Setelah 34 Tahun Berjuang Memberantas Polio
Indonesia menerima sertifikat Bebas Polio dari Regional Commission for Certification of Poliomuelitis Eradication.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menerima sertifikat Bebas Polio dari Regional Commission for Certification of Poliomuelitis Eradication untuk semua negara di regional Asia Tenggara dan WHO South East Asia Region.
Sertifikat Bebas Polio ini diperoleh setelah 34 tahun Indonesia berjuang dengan dimulainya pelaksanaan imunisasi polio 1980 dan diperkuat dengan upaya lainnya seperti surveilans lumpuh layu.
Upaya ini berhasil menurunkan penyakit polio dari lebih 800 kasus tahun 1984 menjadi 1 kasus asli Indonesia tahun 1995. Tahun 2005-2006 terjadi importasi polio dari luar negeri sehingga menyebabkan 300 orang anak menjadi lumpuh.
"Penyebaran virus polio liar ini dapat diakhiri tahun 2006. Ini bisa terwujud setelah dilakukan upaya penanggulangan yang mencakup lima kali pekan imunisasi nasional," kata Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti di Kemenkes, Jumat (9/5/2014).
Meskipun eradiksi polio, Indonesia masih harus melanjutkan kegiatan imunisasi polio dengan cakupan tinggi, merata dan bermutu. Perlu dilakukan penambahan surveilans lumpu layu.
"Tetap harus melakukan kegiatan pengamanan virus polio di laboratorium atau laboratory contaiment," kata Gufron.
Upaya ini dilakukan karena ada dua wilayah regional dunia yang belum mencapai eradikasi polio yakni regional Afrika dan regional mediterania timur.