Kamis, 2 Oktober 2025

Aturan Soal Rokok Terlambat Terbit karena Pemerintah

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan, lambannya pengaturan iklan, bukan hanya dari perusahaan tapi dari pemerintah sendiri.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
/NEVRI
Hari Anti Rokok Sedunia-Mahasiswa Ilmu komunikasi angkatan 2010 ekstensi yang tergabung dalam Communication in Action (COMIC) Unmul membagikan stiker berhenti merokok yang berbahaya bagi perokok dan orang sekitar, pada pengendara yang melintas di jalan Dr Sutomo,Samarinda, Kamis (30/5/2013).(TRIBUN KALTIM /NEVRIANTO HARDI PRASETYO). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan, lambannya pengaturan iklan, promosi dan sponsor rokok ini bukan hanya dari perusahaan tapi dari pemerintah sendiri.

"Pemerintah juga punya andil. Ada yang masih ada yang enggak setuju. Jadi belum sehati," tutur
Nafsiah Mboi saat peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Kemenkes, Jumat (31/5/2013).

Namun, Nafsiah enggan menceritakan apa yang dimaksudkan. Ia hanya mempertanyakan mengapa rokok yang jelas merugikan kesehatan kok masih meragukan.

Nafsiah menuturkan, usaha pengaturan masalah rokok ini tidak hanya sekarang ini saja diperjuangkan. Saat masih mahasiswa hingga menjadi anggota DPR, Nafsiah mengaku telah memperjuangkannya.

"Saat duduk di DPR 1992-1997 saya telah memperjuangkan tapi gagal. Kalau sekarang aksi lebihnya kencang," katanya.

Dia mengatakan, saat ini masyarakat belum mendapatkan pesan benar bahwa dalam rokok ada racun, zat adaktif. "Masyarakat harus melindungi diri sendiri," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved