Inilah Risiko Kekurangan Vitamin B Terhadap Syaraf
Anda sering nyeri, kram, kaku-kaku, kesemutan, hingga badan lemas? Jika ya, syaraf Anda terganggu karena kekurangan vitamin B.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Agustina NR
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apakah Anda sering merasa nyeri, baal, kram, kaku-kaku, mati rasa, kesemutan, hingga anggota gerak melemah? Jika ya, hati-hati terhadap kesehatan saraf kita.
Karena tak menutup kemungkinan kita mengalami neuropati. Yaitu kondisi gangguan dan kerusakan saraf yang disebabkan oleh trauma pada saraf atau karena efek samping dari penyakit sistemik.
"Secara umum, neuropati sering kali tidak disadari sebagai penyakit, hanya dilihat sebagi kondisi pada umumnya. Padahal jika dibiarkan, neuropati bisa mengganggu aktivitas penderitanya," jelas dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), Ketua Kelompok Studi Neurofisiologis dan Saraf Tepi Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia).
Neuropati dapat diderita siapapun, baik tua maupun muda. Apalagi untuk orang-orang yang berusia 40 tahun ke atas. Namun tak hanya usia tua, dr. Luthy, panggilan akrab Manfaluthy Hakim, menyebutkan orang yang beresiko menderita neuropati adalah memiliki diabetes, riwayat keluarga dengan neuropati, hipertensi, merokok, mengonsumsi alkohol, menderita penyakit pembuluh darah, kanker, terpapar bahan kimia, terinfeksi penyakit tertentu, dan mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan neuropati.
"Rokok mempengaruhi langsung sistem saraf secara perlahan, sehingga fungsi saraf akan terganggu dan akan timbul plak-plak di pembuluh darah. Jadi pembuluh darah halus yang bertugas memberikan nutrisi pada sistem saraf tepi akan mengalami gangguan dan kekurangan kekurangan nutrisi," jelas dr. Luthy.
Gejala seperti yang dicontohkan di atas pun harus diwaspadai, serta gejala kulit hipersensitif, kulit mengilap tidak wajar, rambut rontok pada area tertentu, kelemahan tubuh atau anggota gerak, hingga atrofi otot atau otot mengecil.
"Gangguan hantaran saraf yang paling ringan, adalah kesemutan. Jika kesemutan yang ditimbulan oleh gangguan saraf timbul secara spontan, misal bersila atau jongkok, segeralah memperbaiki posisi duduk, lalu kondisi tangan atau kaki akan kembali normal lagi," kata Luthy sembari menambahkan bahwa seringnya menggunakan mouse kecil, mengetik di komputer atau tablet, dan BBM memiliki resiko gangguan saraf.
Jenis-jenis neuropati
1. Neuropati karena penuaan
Semakin bertambah usia seseorang, cenderung mengalami lebih banyak gangguan saraf. Lebih dari 26 persen orang berusia 40 tahun mengalami neuropati.
2. Neuropati karena diabetes
Semua pasien diabetes beresiko menderita neuropati diabetikum, bahkan lebih dari 50 persen pasien diabetes mengalaminya.
3. Neuropati karena defisiensi vitamin
Neuropati karena kekurangan asupan vitamin neurotropik, malnutrisi, maupun penggunaan obat-obatan jangka panjang (misal obat TB).
4. Neuropati karena hal lain: jeratan dan trauma
Cegah neuropati dengan vitamin B
dr. Luthy memaparkan bahwa neuropati dapat dicegah. Caranya dengan pemberian vitamin neurotropik dalam dosis yang dianjurkan.
"Vitamin neurotropik dapat menyegah dan mengatasi neuropati supaya tidak menjadi parah," jelas Kepala Divisi Neurofisiologis Klinis ini.