Konflik Palestina Vs Israel
Israel Gempur Gaza, 24 Orang Tewas Jelang Perundingan Gencatan Senjata Trump di Mesir
Israel kembali serang Gaza hingga tewaskan 24 warga, beberapa jam sebelum Mesir memulai pembahasan rencana gencatan senjata Trump.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan kepada CBS bahwa perang Gaza “belum berakhir” meskipun situasi sudah “mendekati pembebasan semua sandera”.
Rubio juga mendesak Israel menghentikan serangan sebelum pembicaraan dimulai.
“Anda tidak bisa membebaskan sandera di tengah-tengah pengeboman,” ujarnya.
Dalam rencana Trump, Hamas akan membebaskan seluruh tawanan Israel dan pasukan Israel akan ditarik ke “garis kuning”, posisi mereka sebelum Agustus lalu.
Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan Israel tetap akan mengendalikan Gaza demi alasan keamanan.
“Hamas akan dilucuti senjatanya, dan tentara kami akan tetap di sana untuk melindungi rakyat,” tegasnya.
Dukungan terhadap rencana gencatan senjata datang dari sejumlah negara Arab.
Dalam pernyataan bersama, menteri luar negeri Mesir, Yordania, Indonesia, Pakistan, Qatar, Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab menyambut langkah Hamas serta mendukung seruan Trump agar Israel menghentikan serangan.
“Kami menantikan dukungan lebih lanjut dari dunia Arab dan Islam untuk menghentikan genosida di Gaza,” ujar anggota senior biro politik Hamas, Izzat al-Risheq, seperti dikutip Al Jazeera.
Gedung Putih menyebut Trump telah mengutus Jared Kushner dan Steve Witkoff ke Mesir sebagai perwakilan resmi AS dalam negosiasi ini.
Meski sejumlah poin masih perlu dibahas, Trump menegaskan bahwa “semua pihak hampir menyetujui” kerangka rencana gencatan senjata tersebut.
Baca juga: Israel Terus Bombardir Gaza saat Negosiator Rencana Trump Tiba di Kairo
Akar Konflik Israel-Hamas di Palestina
Akar konflik antara Israel dan Hamas di Palestina berawal dari sejarah panjang kolonialisme, perebutan wilayah, dan identitas nasional.
Sejak berdirinya Israel pada 1948, wilayah Palestina terus menyusut akibat perang dan pendudukan, terutama di Gaza dan Tepi Barat.
Hamas, yang menguasai Gaza sejak 2007, menolak keberadaan Israel dan melancarkan perlawanan bersenjata.
Israel menanggapinya dengan blokade ketat dan operasi militer yang menimbulkan krisis kemanusiaan di Gaza.
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Palestina Vs Israel
Chiki Fawzi Batal Berlayar ke Gaza karena Hal Ini |
---|
Greta Thunberg Ditahan di Sel Penjara Israel yang Penuh dengan Kutu Busuk |
---|
Trump Ancam Hamas Hadapi Kehancuran Total jika Tolak Serahkan Kekuasaan di Gaza |
---|
Hamas Bantah Berita Hoaks soal Pelucutan Senjata dan Evakuasi Jasad Sandera |
---|
Detik-detik Greta Thunberg Diseret Rambutnya, Dipaksa Cium Bendera Israel |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.