Sanae Takaichi, Mantan Model yang Disebut Wanita Tangan Besi Digadang akan Memimpin Jepang
Ia dikenal dengan potongan rambut bob rapi, setelan jas warna lembut, dan perhiasan minimalis, yang menciptakan kesan “kuat tapi feminin”.
Ia sering dipuji sebagai contoh perempuan yang berhasil menembus dunia politik Jepang yang didominasi pria, tanpa kehilangan wibawa atau feminitasnya.
Banyak yang melihat Takaichi sebagai model inspiratif bagi generasi muda perempuan konservatif yang ingin berkarier di pemerintahan atau bisnis sambil tetap memegang nilai tradisional Jepang.
Walaupun Sanae Takaichi tidak pernah menjadi model profesional secara karier penuh, memanfaatkan estetika, pose, dan citra visual seperti seorang model untuk membangun figur publik yang kuat, tegas, dan elegan.
Melihat di sisi lain, ia juga menjadi model peran (role model) bagi perempuan Jepang konservatif — simbol bahwa kekuatan, disiplin, dan kecantikan bisa berjalan bersama.
Baca juga: Jepang Kembangkan Masjid Berjalan, Ditargetkan Bisa Diproduksi di Indonesia
Pribadi Takaichi
Perkawinannya berusaha ditutupi rapat, tidak punya anak kandung, dan berusaha menjadi prajurit tunggal yang menghadapi politik keras di Jepang.
Sanae Takaichi dan Yuji Yamazaki menikah pada 2004. Dikenal sebagai pasangan politik yang saling mendukung — sama-sama anggota parlemen muda dari LDP.
Namun pernikahan mereka tidak bertahan lama. Sekitar tahun 2017, beberapa media Jepang seperti Shūkan Bunshun melaporkan bahwa mereka berpisah secara damai dan kemungkinan sudah bercerai, meskipun tidak pernah diumumkan secara resmi oleh Takaichi sendiri.
Setelah itu, Takaichi tidak pernah tampil di publik dengan pasangan dan memilih menjaga kehidupan pribadinya sangat rapat.
Dalam wawancara lama (sekitar 2005-2007), Takaichi menyebut suaminya sebagai “rekan yang memahami tekanan politik”, karena keduanya sama-sama politisi dan sering berdiskusi soal kebijakan publik di rumah.
Namun Takaichi juga pernah mengatakan bahwa ia memilih “mendedikasikan hidup sepenuhnya untuk politik”, dan menempatkan karier di atas kehidupan pribadi.
Beberapa rekan politiknya menyebutkan bahwa perpisahan mereka terjadi secara baik-baik, karena masing-masing fokus di wilayah politik berbeda.
Setelah perpisahan itu, Takaichi dikenal hidup sendiri di Tokyo, tanpa staf rumah tangga besar, sangat disiplin dalam rutinitas hariannya.
Ia sering menggambarkan dirinya sebagai “hitori no senshi — prajurit tunggal”, yang berjuang sendirian di dunia politik yang keras.
Dalam wawancara NHK tahun 2021, ketika ditanya apakah ia ingin menikah lagi, ia hanya menjawab, "Sekarang saya hanya ingin fokus pada masa depan Jepang dan misi saya sendiri.”
Pembahasan mengenai Takaichi juga dilakukan kelompok Pencinta Jepang. Gabung gratis kirimkan nama alamat dan nomor whatsapp ke email [email protected]
Baca juga: Mantan Dubes Jepang di Indonesia Prediksi Indonesia Masuk Top 5 Negara Besar Dunia pada 2045
Film Indonesia Absen di TIFF 2025, Satu Animasi Masih Dipertimbangkan Panitia |
![]() |
---|
10 Negara Teratas dengan Pengemudi Terbaik: Jepang Tempati Peringkat 1, Disusul Belanda dan Norwegia |
![]() |
---|
Takiuchi Kumi Antusias Sambut Penayangan Film Dokumenter Palestina36 di TIFF 2025 |
![]() |
---|
Bintangi Film 'Where The Rainbow Ends', Eca Aura Bakal Syuting di Jepang, Ini Tantangannya |
![]() |
---|
Indonesia Bersama Jepang Siapkan Beasiswa S2 untuk Program Transmigrasi Patriot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.