Minggu, 5 Oktober 2025

Pertumbuhan Islam di Jepang Tunjukkan Tren Positif, Indonesia Bantu Pembangunan Masjid

Data Japan Muslim Guide 2025 mencatat jumlah Muslim telah mencapai lebih dari 230.000 orang dengan lebih dari 110 masjid aktif meningkat signifikan

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
istimewa
PEMBANGUNAN MASJID - Kontribusi pembangunan Masjid Shizuoka bersama Cinta Quran Foundation. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan Islam di Jepang sendiri menunjukkan tren positif. 

Data Japan Muslim Guide 2025 mencatat jumlah Muslim telah mencapai lebih dari 230.000 orang dengan lebih dari 110 masjid aktif meningkat signifikan dibanding hanya 15 masjid pada 1999. 

Kehadiran masjid representatif di Shizuoka menjadi tonggak penting perkembangan Islam di Jepang.

Pada akhir Juli 2025, tim Board of Directors (BoD) melakukan agenda di Jepang yang mencakup kunjungan resmi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo serta kontribusi pembangunan Masjid Shizuoka bersama Cinta Quran Foundation.

Delegasi Amal Sholeh yang dipimpin CEO Irfansyah Riyanto bersama Pembina Jaka Feidy, Vice CEO Dea Sunarwan, dan Chief Innovation Nur Roni diterima oleh Leni Nurlani, Atase Keuangan KBRI Tokyo. Pertemuan berlangsung di kantor perwakilan RI kawasan Meguro, Tokyo.

"Kami lahir dari semangat kolaborasi dan kontribusi. Kami ingin menjadi bagian dari gerakan kebaikan global, termasuk bersama masyarakat diaspora Indonesia di Jepang,” ujar Irfansyah melalui keterangan tertulis, Selasa (30/9/2025).

Leni Nurlani berharap kerja sama dengan organisasi sosial dapat menjadi pintu masuk bagi program sosial terstruktur, melibatkan diaspora, sekaligus memperkuat hubungan Indonesia dan Jepang di bidang sosial dan budaya.

Dua hari kemudian, 30 Juli 2025, delegasi melanjutkan perjalanan ke Prefektur Shizuoka untuk menyerahkan kontribusi pembangunan Masjid Shizuoka.

Kolaborasi dengan Cinta Quran Foundation diharapkan mempercepat hadirnya masjid representatif yang dapat menampung jamaah lebih banyak sekaligus menjadi pusat pembelajaran Islam.

“Kami percaya, kolaborasi adalah kunci. Semangat kebaikan bisa datang dari mana saja dan oleh siapa saja. Kami siap menjadi jembatannya,” jelas Dea Sunarwan.

Saat ini, masjid sementara di Shizuoka tak lagi mampu menampung jamaah. 

Salat Idul Fitri harus dilaksanakan dalam tiga sesi, sementara kelas belajar Islam untuk anak-anak maupun warga lokal non-Muslim dilakukan di ruang terbatas. 

Padahal sejak 2019, tanah wakaf seluas ±1,3 hektar telah diperoleh beserta izin pembangunan dari pemerintah Jepang.

“Sinergi ini bukan sekadar kerja sama kelembagaan. Kami ingin menghadirkan wadah nyata bagi masyarakat Indonesia di Jepang untuk berkontribusi dalam gerakan sosial yang berkelanjutan dan berdampak global,” pungkas Nur Roni.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved