Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Cegat Kapal Global Sumud Flotilla, Muhammad Husein: Perjuangan Tetap Sampai Palestina Merdeka

Koordinator IGPC, Muhammad Husein Gaza mengungkap pelayaran armada Global Sumud Flotilla menuju Gaza harus berhenti karena serangan Israel.

RNTV/TangkapLayar
MENUJU GAZA - Tangkap layar dari situs RNTV, Kamis (4/9/2025) yang menunjukkan gambar kapal yang sedang menuju Gaza dihasilkan oleh AI. Sebanyak 50 kapal dari 44 negara tergabung dalam armada Sumud Flotia akan menuju Gaza membawa bantuan makanan dan obat-obatan. Koordinator Indonesia Global Peace Convoy, Muhammad Husein Gaza mengabarkan berhentinya pelayaran armada kapal Global Sumud Flotilla menuju Gaza imbas adanya penyerangan oleh Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Koordinator Indonesia Global Peace Convoy, Muhammad Husein Gaza mengabarkan berhentinya pelayaran armada kapal Global Sumud Flotilla menuju Gaza imbas adanya penyerangan oleh Israel.

Global Sumud Flotilla adalah kapal kemanusiaan yang berasal lebih dari 40 negara dan berlayar menuju Gaza untuk menyalurkan bantuan bagi warga Palestina. 

Husein adalah salah satu WNI yang ikut dalam kapal kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang berlayar menuju Gaza tersebut.

Menurut Husein, ia beserta penumpang kapal lainnya berhasil menyelamatkan diri dari pembajakan Israel.

Saat ini mereka berada di Pelabuhan Larnaca, Siprus, sebuah negara pulau yang berada di Asia Barat, tepatnya di Laut Mediterania bagian timur.

"Setibanya di Pelabuhan Larnaca, Siprus, para penumpang Kapal Summertime Jong, Kapal Observer yang berhasil menyelamatkan diri dari upaya pembajakan oleh Israel," kata Husein pada Kamis (3/10/2025) malam, waktu setempat, dilansir Kompas TV.

Lebih lanjut Husein menyebut, kini setelah adanya pembajakan dari Israel, para aktivis yang membersamainya selama satu bulan itu mulai berpencar.

Sebagian dari mereka bisa mendapatkan akses untuk keluar kapal dan memasuki wilayah daratan Siprus berkat privilege bebas visa yang mereka miliki.

Sementara Husein dan beberapa aktivis lainnya yang tak memiliki privilege bebas visa harus tetap berada di kapal sambil menunggu pengurusan kepulangannya ke Indonesia oleh Kedubes RI di Roma.

"Saat terjadi intersepsi di perairan internasional yang berujung pada dibajaknya semua kapal-kapal GSF dan ratusan aktivisnya ditangkap."

"Malam hari ini beberapa aktivis yang sudah membersamai kami selama kurang lebih 1 bulan terakhir, akhirnya mulai berpencar dan sebagian mendapatkan akses keluar karena mereka memiliki privilege untuk keluar tanpa visa."

Koordinator Indonesia Global Peace Convoy, Muhammad Husein Gaza
Koordinator Indonesia Global Peace Convoy, Muhammad Husein Gaza mengabarkan berhentinya pelayaran armada kapal Global Sumut Flotilla menuju Gaza imbas adanya penyerangan oleh Israel. Global Sumud Flotilla adalah kapal kemanusiaan yang berasal lebih dari 40 negara dan berlayar menuju Gaza untuk menyalurkan bantuan bagi warga Palestina. Husein adalah salah satu WNI yang ikut dalam kapal kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang berlayar menuju Gaza tersebut.

Baca juga: Eropa Bergejolak, Gelombang Protes Meletus usai Israel Cegat Armada Global Sumud Flotilla ke Gaza

"Sementara sebagian lain masih menanti di kapal, masih harus standby di kapal, tidak bisa masuk (wilayah Siprus) karena visanya terbatas."

"Seperti saya salah satu penumpang yang harus stay malam hari ini di kapal, sampai pengurusan selesai yang dilakukan oleh embassy (Kedutaan) dari Roma, yang sudah datang ke Siprus untuk mengurus masalah kepulangan saya ke Indonesia," jelas Husein.

Husein menegaskan, berhentinya pelayaran Global Sumud Flotilla ke Gaza bukan berarti perjuangannya ini berakhir.

Pelayaran Global Sumud Flotilla ke Gaza memang selesai sampai di sini, tapi perjuangannya akan terus berlanjut hingga Palestina merdeka.

"Maka dari itu kita pantau terus kita akan berjuang sampai titik darah penghabisan."

"Mungkin pelayaran hari ini selesai sampai sini, namun perjuangan kita akan terus berlangsung sampai Palestina Merdeka," tegas Husein.

DPR Kecam Israel yang Halangi Armada Kemanusiaan Global Sumud Flotilla

Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan Israel yang menghadang dan menghalangi armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla dalam perjalanannya menuju Gaza

Armada tersebut membawa bantuan medis, pangan, serta ratusan relawan internasional untuk mendukung rakyat Palestina yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan.

Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan sikap tegas parlemen Indonesia dalam menentang tindakan Israel yang dinilai melanggar hukum internasional.

“BKSAP DPR RI mengecam keras tindakan Israel yang menghadang kapal-kapal kemanusiaan. Ini merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan,” kata Mardani yang juga Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS, dalam keterangannya kepada wartawan Jumat (3/10/2025).

Baca juga: Presiden Prabowo Diminta Segera Ambil Langkah Konkret Usai Israel Cegat Armada Global Sumud Flotilla

Mardani menegaskan bahwa DPR RI melalui BKSAP mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dewan Keamanan PBB, dan organisasi internasional lainnya untuk segera bertindak agar akses bantuan kemanusiaan ke Gaza tidak lagi dihalangi.

Selain mengecam, Mardani juga memberikan penghargaan terhadap keberanian relawan internasional yang terlibat dalam misi tersebut.

“Gerakan Flotilla adalah bukti nyata bahwa solidaritas masyarakat sipil lintas negara tidak bisa dibungkam. Kami memberikan apresiasi tinggi bagi relawan, tokoh, dan berbagai elemen masyarakat yang dengan keberanian dan ketulusan hati ikut serta dalam misi kemanusiaan ini,” ucapnya.

Sebagai bagian dari diplomasi parlemen, BKSAP DPR RI berkomitmen terus memperjuangkan isu Palestina di berbagai forum internasional, termasuk Inter-Parliamentary Union (IPU), Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), dan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).

Baca juga: 200 Orang Lebih di 13 Kapal Global Sumud Flotilla Dicegat Israel, Misi Bantuan Gaza Tetap Jalan

Global Sumud Flotilla Dicegat Angkatan Laut Israel

KAPAL BANTUAN DICEGAT ISRAEL - Tangkapan layar YouTube CNBC-TV1 pada Kamis (2/10/2025). Anggota Armada Global Sumud mengatakan personel militer melompat ke kapal dan
KAPAL BANTUAN DICEGAT ISRAEL - Tangkapan layar YouTube CNBC-TV1 pada Kamis (2/10/2025). Anggota Armada Global Sumud mengatakan personel militer melompat ke kapal dan "mencegat secara ilegal" perjalanan mereka hanya beberapa jam setelah mereka dikepung oleh sebuah kapal perang (Tangkapan layar YouTube CNBC-TV1)

Di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan dan kelaparan di jalur Gaza, sebuah upaya berani untuk mematahkan blokade laut Israel terus berlanjut.

Global Sumud Flotilla (Armada Keteguhan Global), sebuah konvoi kapal bantuan Internasional menegaskan komitmennya untuk mencapai Gaza meskipun menghadapi pencegatan dan agresi militer dari Angkatan Laut Israel

Armada ini mulai berlayar pada akhir Agustus 2025 dengan membawa lebih dari 50 kapal yang mewakili setidaknya 44 negara. 

Misi mereka adalah membuka koridor kemanusiaan dan mengirimkan bantuan penting bagi warga Palestina

Laporan terbaru dari Global Sumud Flotilla, operasi pencegatan Israel telah mencapai skala yang signifikan.

Hingga saat ini, 13 kapal telah dicegat dan disita oleh Angkatan Laut Israel, dan sejumlah aktivis di dalamnya telah ditangkap.

Kapal-kapal seperti Deir Yassin/Mali, Huga, Spectre, Adara, Alma dan Sirius termasuk di antara yang dihentikan, dikutip dari The New Arab.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Chaerul Umam)

Baca berita lainnya terkait Konflik Palestina Vs Israel.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved