Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.312, Zelensky Tuduh Hongaria Intai Ukraina
Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.312, Presiden Ukraina Zelensky menuduh Hongaria menggunakan drone pengintai untuk mengawasi Ukraina.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Pada 26 September, Syrsky menegaskan Ukraina telah menggagalkan rencana Rusia di Novopavlovsk. Brigade baru dikerahkan di Front Pokrovsky dekat Dobropillya, membuat pasukan Rusia "terjebak".
Ia menambahkan kampanye ofensif musim semi–musim panas Rusia secara umum gagal.
Denmark Beri Paket Bantuan ke Ukraina
Kementerian Pertahanan Denmark mengumumkan paket bantuan militer ke-27 untuk Ukraina senilai 2,6 miliar kroner atau sekitar 400 juta euro.
Dana tersebut akan digunakan untuk membeli senjata dari produsen Ukraina yang kemudian dialokasikan ke Angkatan Pertahanan Ukraina.
Sebagian dana juga disiapkan untuk "bentuk bantuan lain", meski tidak dirinci.
"Kebutuhan Ukraina akan dukungan militer masih sangat besar, dan salah satu cara terbaik yang dapat kami lakukan adalah meningkatkan kontribusi kami terhadap industri pertahanan Ukraina," kata Menteri Pertahanan Denmark Troels Lund Poulsen.
Sejak 2024, Denmark dan Ukraina menerapkan model bantuan baru yang disebut “model Denmark”, yaitu pembelian senjata untuk Ukraina langsung dari produsen dalam negeri.
Cegah Rusia, Uni Eropa akan Bangun Tembok Anti-Drone
Uni Eropa (UE) berencana membangun “tembok pesawat tak berawak” di sisi timurnya untuk menghadapi ancaman drone dan serangan udara Rusia.
Rencana ini muncul setelah serangan drone di Denmark, Polandia, dan Rumania, serta pelanggaran wilayah udara Estonia oleh jet Rusia.
"Jika Anda menggunakan udara, dan rudal udara dari pesawat tempur Anda untuk menembak drone, maka Anda menggunakan... (sebuah) rudal yang menghabiskan biaya 1 juta untuk membunuh drone yang menghabiskan biaya 10.000," kata Komisaris Pertahanan UE Andrius Kubilius.
Ia menekankan pentingnya radar, sensor akustik, dan sistem pencegat drone.
Sementara itu, muncul rencana pinjaman €140 miliar untuk Ukraina dengan jaminan aset Rusia yang dibekukan.
Dokumen bocor menunjukkan rencana pinjaman tanpa bunga ini bisa diberikan tanpa menyita aset, karena UE yakin Rusia suatu saat harus membayar ganti rugi perang.
Jerman, Prancis, dan Belgia sebelumnya menolak penyitaan aset, tetapi Kanselir Jerman Friedrich Merz kini mendukung pinjaman ini.
Ia menyarankan persetujuan bisa dilakukan dengan mayoritas suara, tanpa menunggu semua anggota setuju, untuk menghindari veto Hongaria yang pro-Kremlin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.