Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Microsoft Hentikan Layanan Cloud untuk Militer Israel, Data Pribadi Warga Palestina Diawasi Ilegal

Microsoft telah menghentikan layanan Cloud untuk militer Israel. Hal ini dilakukan usai Israel ketahuan awasi data pribadi warga Palestina.

Foto oleh Khalil Kahlout/Flash90
DIUSIR PAKSA - Warga Palestina terlihat membawa barang-barang mereka setelah melarikan diri dari rumah mereka di Beit Lahia, di Jalur Gaza utara, pada 22 Maret 2025. Microsoft telah menghentikan layanan Cloud untuk militer Israel. Hal ini dilakukan usai Israel ketahuan awasi data pribadi warga Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Microsoft telah menghentikan serangkaian layanan untuk militer Israel. Hal ini dilakukan setelah Israel menggunakan teknologi cloud untuk pengawasan massal ilegal terhadap data pribadi warga Palestina.

Teknologi cloud atau komputasi awan adalah teknologi yang menyediakan sumber daya komputasi seperti penyimpanan data, server, database, jaringan, dan perangkat lunak melalui internet secara sesuai permintaan. 

Dalam sebuah pernyataan yang diposting di blog perusahaan, Presiden Microsoft Brad Smith mengatakan perusahaan telah menghentikan dan menonaktifkan satu set layanan ke unit dalam Kementerian Pertahanan Israel.

Langkah ini dilakukan setelah penyelidikan oleh The Guardian dan Majalah +972 Israel pada awal Agustus 2025 yang melaporkan bahwa unit intelijen militer Israel, yang dikenal sebagai 8200, mengandalkan Microsoft Azure untuk menyimpan jutaan panggilan telepon yang dilakukan oleh warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

Microsoft mengumumkan pada 15 Agustus bahwa mereka telah memulai peninjauan atas penyelidikan tersebut. 

Smith mengatakan Microsoft tidak menyediakan teknologi untuk memfasilitasi pengawasan massal terhadap warga sipil.

"Hal ini menjadi sebuah prinsip yang telah diterapkan di setiap negara di seluruh dunia," ujar Smith, mengutip CNN.

Tinjauan tersebut, kata Smith, berfokus pada catatan bisnis, laporan keuangan, dokumen internal dan catatan lainnya tanpa mengakses konten materi yang disimpan.

Selama penyelidikan, perusahaan mengatakan menemukan bukti yang mendukung unsur-unsur penyelidikan dari The Guardian dan Majalah +972 Israel.

Termasuk konsumsi kapasitas penyimpanan Azure Israel di Belanda dan penggunaan layanan kecerdasan buatan atau Artificial Intellegence (AI).

“Sementara peninjauan kami sedang berlangsung, kami telah menemukan bukti yang mendukung elemen pelaporan The Guardian," lanjut Smith.

Baca juga: Israel Murka Gara-gara Pin Gembok di Jas Presiden Palestina saat Pidato di PBB

“Bukti ini mencakup informasi yang berkaitan dengan konsumsi IMOD kapasitas penyimpanan Azure di Belanda dan penggunaan layanan AI.”

Keputusan Microsoft untuk berhenti menyediakan layanan tersebut mengikuti tekanan dari karyawan yang telah memprotes penggunaan perangkat lunak perusahaan oleh Israel sebagai bagian dari invasi ke Gaza

Langkah itu dilakukan seminggu setelah sebuah komisi PBB mengatakan bahwa Israel telah melakukan genosida terhadap Palestina dengan invasi ke Gaza, mengutip CNBC.

Microsoft mengatakan kepada pejabat pertahanan Israel bahwa mereka telah memutuskan untuk menonaktifkan penyimpanan berbasis cloud dan langganan kecerdasan buatan yang telah digunakan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan