Konflik Palestina Vs Israel
Balas Drone Houthi, Israel Ledakkan Markas Houthi di Jantung Sanaa
Balas serangan Houthi, Israel gempur jantung Ibu kota Yaman rusak, pusat komando Houthi, kompleks intelijen, hingga departemen propaganda militer.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Pravitri Retno W
Alasan ini yang membuat Israel murka hingga PM Benjamin Netanyahu memerintahkan pasukan untuk mengerahkan puluhan jet tempur Israel untuk menggempur ibu kota Yaman, Sanaa, sehari setelah insiden di Eilat.
Menambah daftar panjang serangan Israel setelah sebelumnya negara Zionis ini pada awal bulan sempat melakukan serangan di Sanaa dan provinsi utara al-Jawf, menewaskan lebih dari 40 orang, termasuk jurnalis dan anak-anak.
Eskalasi Regional
Adapun konflik antara Israel dengan Houthi, militan sayap kanan Yaman memanas setelah perang Gaza pecah pada Oktober 2023 silam.
Sejak saat itu, Kelompok Houthi Yaman selama dua tahun terakhir gencar meluncurkan rudal dan drone, baik ke arah Israel maupun kapal-kapal yang melintas di Laut Merah.
Aksi ini mereka sebut sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina.
Namun, serangan tersebut bukan hanya memicu balasan dari Israel, melainkan juga serangan udara dari Amerika Serikat dan Inggris, yang menilai tindakan Houthi mengganggu jalur perdagangan internasional.
Setelah gempuran besar Israel menghantam Sanaa, para pengamat menilai situasi dapat berkembang menjadi konflik regional yang lebih luas.
Laut Merah berpotensi menjadi front baru dalam perang, mengingat jalur strategis ini merupakan salah satu rute pelayaran internasional terpenting di dunia.
Jika eskalasi berlanjut, bukan hanya negara-negara kawasan yang terdampak, tetapi juga stabilitas perdagangan global yang bergantung pada jalur tersebut.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.