Selasa, 7 Oktober 2025

Korea Utara Diduga Miliki 2.000 Kg Uranium Hasil Pengayaan, Korsel Diminta Makin Waspada

Korea Utara diduga memiliki hingga 2.000 kg uranium hasil pengayaan tinggi untuk mendukung ambisi Korea Utara memperluas kemampuan senjata nuklirnya.

Editor: Choirul Arifin
AP/Yonhap/Korea Times
PENGAYAAN URANIUM - Korea Utara diduga memiliki hingga 2.000 kg uranium hasil pengayaan tinggi. Foto satelit dari Planet Labs, 18 September 2021 menunjukkan pabrik pengayaan uranium di kompleks nuklir utama Yongbyon, Korea Utara. 

“Kami yakin bahwa keamanan dan stabilitas di Asia Timur Laut, khususnya di Semenanjung Korea, paling baik diwujudkan melalui hubungan pencegahan yang kuat dan luas, termasuk perluasan pencegahan nuklir AS ke Korea Selatan.”

Di luar risiko militer, Narang mengatakan Korea Selatan dapat menghadapi sanksi ekonomi yang berat jika melanggar kewajibannya berdasarkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir dengan memperoleh senjata nuklir, yang berpotensi merugikan industri-industri besar seperti semikonduktor dan otomotif.

“Hal itu akan berdampak besar pada ekonomi Korea Selatan, termasuk merek-merek ternama seperti Samsung, Kia, Hyundai, dan LG,” ujarnya dalam sebuah wawancara di podcast NK News.

Ia juga memperingatkan bahwa Seoul yang memiliki senjata nuklir dapat merusak rezim nonproliferasi global, memicu serangkaian pengembangan nuklir di negara-negara seperti Jepang atau Arab Saudi.

Dukungan agar Korea Selatan memperoleh senjata nuklir telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir, terutama di kalangan politik kanan Korea Selatan.

Ini karena Korea Utara telah mendorong pengembangan senjata nuklir taktis yang menargetkan Korea Selatan dan rudal balistik jarak jauh yang dapat menyerang daratan AS.

Hal ini telah memicu keraguan tentang kredibilitas penangkalan AS yang diperluas dan kesediaan Washington untuk mengambil risiko serangan nuklir DPRK di kota-kota Amerika untuk mempertahankan Korea Selatan dalam kontingensi militer.

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, Presiden AS Joe Biden dan mitranya dari Korea Selatan Yoon Suk-yeol menandatangani Deklarasi Washington pada tahun 2023. 

Deklarasi tersebut menyatakan bahwa AS setuju untuk memberikan Korea Selatan peran yang lebih besar dalam perencanaan pencegahan yang diperluas di bawah NCG, dan Seoul menegaskan kembali komitmennya terhadap nonproliferasi nuklir.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved