Selasa, 7 Oktober 2025

Macron: Israel Takkan Aman Selama Terus Melanggar Kedaulatan Tetangganya

Dalam kesempatan berpidato dalam Sidang Umum PBB, Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan terhadap prinsip yang terkuatlah yang akan bertahan

Editor: Muhammad Barir
Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
PRANCIS AKUI PALESTINA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English menampilkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengumumkan negaranya secara resmi mengakui Negara Palestina ketika berada di aula Majelis Umum PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Senin (22/9/2025). 

Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa hubungan internasional didominasi oleh pendekatan "yang terkuatlah yang akan bertahan" pada hari Selasa (23/9/2025).

Macron berkata, "Inilah bahaya terbesar di zaman kita... bahaya bahwa hanya yang terkuat yang akan bertahan. Bahaya bahwa keegoisan segelintir orang akan menang."

Ia menambahkan, "Kami tidak akan tunduk pada hukum rimba yang diberlakukan oleh sebagian orang di dunia."

Ia melanjutkan, "Putusan lembaga keadilan internasional harus dihormati dan standar ganda tidak boleh diterapkan."

Ia menekankan perlunya "memperkuat kekuatan lembaga-lembaga internasional yang ada," dan menambahkan bahwa "pihak-pihak yang bertikai dalam sejumlah perang di dunia melanggar Konvensi Jenewa ."

Ia menegaskan dukungan kuatnya terhadap perluasan dan reformasi Dewan Keamanan, khususnya untuk kepentingan benua Afrika.

Mengenai perang Ukraina , Macron berkata: "Ukraina menginginkan perdamaian, bukan perang."

Ia menegaskan bahwa "sudah saatnya bagi Rusia untuk menghentikan tembakan di Ukraina."

Mengenai perang di Gaza , Macron mengatakan, "142 anggota Majelis Umum PBB menyerukan gencatan senjata di Gaza."

Ia menjelaskan bahwa " Israel tidak akan mencapai stabilitas selama terus melanggar kedaulatan negara-negara tetangganya."

Dalam pidatonya, Macron memuji "keputusan untuk memperpanjang mandat misi UNIFIL di Lebanon ."

Macron mengakhiri sambutannya dengan mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan presiden Iran pada hari Rabu untuk membahas penerapan kembali sanksi PBB terhadap Teheran.

Ia menambahkan, "Iran harus mengambil langkah positif dan mengizinkan IAEA melaksanakan tugasnya, atau sanksi akan diberlakukan kembali."

 

 

Baca juga:  Macron Telepon Trump Karena Dilarang Polisi Menyeberang Jalan di New York

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved