Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Garda Terdepan Tekan Israel Akhiri Perang Gaza, Spanyol Tolak Janji Netanyahu soal Negara Palestina

Spanyol jadi garda terdepan dalam menekan Israel untuk mengakhiri perang di Gaza, kini menolak janji Netanyahu soal negara Palestina.

Penulis: Nuryanti
Editor: Endra Kurniawan
Pexels
ILUSTRASI NEGARA PALESTINA - Ilustrasi bendera Palestina yang diambil dari Pexels pada 11 April 2025. Spanyol menjadi garda terdepan dalam menekan Israel untuk mengakhiri perang di Gaza, kini menolak janji Netanyahu soal negara Palestina. 

“Proses agar Negara Palestina bergabung dengan organisasi ini harus diselesaikan sesegera mungkin, setara dengan negara-negara lain."

“Kedua, kita harus mengambil tindakan segera untuk menghentikan barbarisme dan mewujudkan perdamaian," papar Sanchez.

Perdana menteri Spanyol yang berhaluan kiri ini telah menjadi salah satu kritikus paling vokal atas serangan dahsyat Israel di Gaza yang dilancarkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Spanyol, bersama Irlandia dan Norwegia, telah mengakui negara Palestina.

Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, baru-baru ini menyebut Sanchez sebagai "antisemit" dan "pembohong" setelah pemimpin Spanyol tersebut menyatakan kekagumannya kepada para demonstran pro-Palestina yang mengganggu balap sepeda Vuelta Spanyol.

Serangan terhadap Sanchez mendorong Spanyol untuk memanggil diplomat tertinggi Israel di Madrid.

Spanyol Jadi Kritikus Vokal atas Tindakan Israel

Menteri Luar Negeri Spanyol, José Manuel Albares, mengatakan Spanyol telah mengambil salah satu posisi terkuat terhadap tindakan Israel di Gaza.

"Kami tidak dapat menerima bahwa cara alami bagi orang-orang di Timur Tengah untuk berhubungan adalah melalui perang, melalui kekerasan," katanya.

"Israel berhak atas perdamaian, stabilitas, keamanan, dan negara, begitu pula Palestina."

"Saya tidak mengerti mengapa mereka harus dikutuk menjadi pengungsi selamanya," papar dia.

Albares mengatakan bahwa mustahil bagi Spanyol, sebagai negara demokrasi yang menjunjung tinggi hak asasi manusia, untuk memiliki “hubungan normal dengan Israel” sementara “perang tanpa akhir ini terus berlanjut.”

Baca juga: Prabowo Ultimatum Negara-negara yang Belum Mengakui Palestina: Sejarah Tidak akan Menunggu

ILUSTRASI BELA PALESTINA - Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina mengikuti aksi long march saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (27/7/2025).
ILUSTRASI BELA PALESTINA - Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina mengikuti aksi long march saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (27/7/2025). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Status Kenegaraan Palestina

Masih dari Arab News, Organisasi Pembebasan Palestina mendeklarasikan negara Palestina yang merdeka pada tahun 1988, dan sebagian besar negara Selatan global dengan cepat mengakuinya.

Sekutu utama Israel, Amerika Serikat, telah lama mengatakan mendukung tujuan negara Palestina, tetapi hanya setelah Palestina setuju dengan Israel pada solusi dua negara.

Hingga beberapa minggu terakhir, kekuatan-kekuatan besar Eropa berbagi posisi ini.

Namun, tidak ada negosiasi semacam itu yang diadakan sejak 2014, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sekarang mengatakan tidak akan pernah ada negara Palestina.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan