Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Puluhan Ribu Warga Italia Turun ke Jalan Protes PM Meloni Karena Menolak Dukung Negara Palestina

Demo besar-besaran pro-Palestina meletus di seluruh Italia, Selasa (23/9/2025) waktu Indonesia.

Penulis: Hasanudin Aco
Foto tangkapan layar
PROTES PM MELONI - Ribuan warga Italia turun ke jalan memprotes Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni karena belum secara resmi memberikan pengakuan akan berdirinya negara Palestina. /Youtube: Channel13 

Para pekerja juga menggelar protes di pelabuhan-pelabuhan di kota Genoa, Livorno, dan Trieste.

Massa mencegah Italia digunakan sebagai pusat pengiriman senjata dan pasokan lainnya ke Israel yang digunakan dalam perang melawan Hamas di Gaza.

Di Bologna, para pengunjuk rasa memblokir jalan raya, menghentikan kendaraan sebelum bentrok dengan polisi dan dibubarkan oleh meriam air.

Di Roma, puluhan ribu orang berdiri di luar stasiun kereta api sebelum pawai yang memblokir jalan lingkar utama.

Para demonstran membawa slogan-slogan bertuliskan "Bebaskan Palestina" dan "Mari kita blokir semuanya".

Di kota Napoli di selatan, terjadi bentrokan dengan polisi saat massa memaksa masuk ke stasiun kereta api utama.

Beberapa dari mereka sempat naik ke rel, menyebabkan penundaan layanan.

Di kota Genoa di barat laut, para pengunjuk rasa di antara ratusan orang mengibarkan bendera Palestina saat berkumpul di sekitar pelabuhan.

Bertepatan dengan Sidang PBB

Bentrokan di Italia ini  bertepatan dengan pengumuman sejumlah negara anggota PBB yang  mengakui negara Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Perdana Menteri Meloni mengutuk kekerasan di Milan dan kota-kota Italia lainnya, dengan mengatakan bahwa hal itu keterlaluan.

Dalam sebuah postingan X, Meloni mengatakan kehancuran "tidak akan mengubah apa pun dalam kehidupan orang-orang di Gaza".

"Gambar-gambar yang keterlaluan datang dari Milan: individu-individu yang mengaku 'pro-Pal', yang mengaku anggota 'Antifa', yang mengaku 'pasifis' yang membuat kekacauan di stasiun kereta dan memicu bentrokan dengan aparat penegak hukum. Kekerasan dan penghancuran yang tidak ada hubungannya dengan solidaritas dan tidak akan mengubah apa pun dalam kehidupan masyarakat di Gaza, tetapi akan berdampak nyata bagi warga Italia, yang pada akhirnya akan menderita dan menanggung kerugian yang disebabkan oleh para preman ini," ujarnya.

"Sebuah pemikiran tentang kedekatan dengan penegak hukum, yang terpaksa menanggung perundungan dan kekerasan tak beralasan dari para demonstran palsu ini. Saya berharap kecaman tegas dari para penyelenggara aksi mogok dan semua kekuatan politik," ujarnya.

"Rakyat Palestina terus memberi kami pelajaran berharga tentang martabat dan perlawanan," kata Ricky, seorang pengunjuk rasa di Genoa dari kelompok buruh akar rumput bernama Kolektif Pekerja Pelabuhan Otonom.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved