Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Respons Hamas, Presiden Palestina, dan Israel setelah Inggris dkk. Akui Palestina

Hamas mengomentari Inggris, Kanada, dan Australia yang baru saja resmi mengakui Palestina.

Penulis: Febri Prasetyo
Kolase Telegram/alqassambrigade dan laman pemerintah Inggris
PALESTINA DIAKUI - (Kiri) Hamas membebaskan sandera Israel dan (kanan) Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Inggris dan dua negara Persemakmuran, yakni Kanada dan Australia, akhirnya resmi mengakui Palestina pada hari Minggu, (21/9/2025). 

Di sisi lain, sejumlah pihak di Inggris menyambut negatif keputusan Starmer mengakui Palestina.

Kemi Badenoch, pemimpin Partai Konservatif, mengecam pengakuan itu. Menurutnya, Starmer telah mengambil keputusan yang mengerikan.

“Hal itu membuat para sandera merana di Gaza dan tidak membantu menghentikan penderitaan warga tak berdosa dalam perang ini,” kata Badenoch.

Sementara itu, komunitas Yahudi di Australia mengecam keputusan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese yang mengakui Palestina.

“Keputusan ini menghadiahi mereka yang menyabotase upaya perdamaian. Mengakui negara Palestina ketika 48 sandera masih ditahan Hamas adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan. Masyarakat internasional harus menekan Hamas agar membebaskan sandera dan menyerah sebelum mempertimbangkan mengakui Palestina,” kata Federasi Zionis Australia dikutip dari Maariv.

Israel kecewa sekali

Baca juga: Iran Minta Qatar Usir Pasukan AS, Sodorkan Rudal Hipersonik Fattah Buat Balas Serangan Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan kekecewaannya lantaran Inggris mengakui Palestina. Dia mengklaim pengakuan itu sebagai “hadiah absurd untuk terorisme”.

“Israel akan menghadapi PBB dan semuanya di front lain dalam melawan propaganda fitnah yang ditujukan kepada kita, dan terhadap seruan pendirian negara Palestina yang akan membahayakan eksistensi kita,” ujar Netanyahu dikutip dari The Guardian.

Adapun Kementerian Luar Negeri Israel berkata pengakuan oleh Inggris itu adalah “hadiah untuk Hamas”.

“Para pemimpin Hamas sendiri secara terbuka mengakui: Pengakuan ini adalah hasil langsung, ‘hasil’ pembantaian 7 Oktober,” kata kementerian itu media sosial X.

Sementara itu, jajak pendapat menunjukkan bahwa ada keinginan kuat dari warga Israel agar perang di Gaza diakhiri. Perang di tanah Palestina itu sudah berlangsung selama hampir dua tahun.

Perang dimulai setelah Hamas menyerang Israel tanggal 7 Oktober 2023 dan membawa sejumlah sandera. Israel kemudian menginvasi Gaza dan melancarkan banyak serangan. Sudah ada lebih dari 60 ribu warga Gaza yang dilaporkan tewas karena serangan Israel.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan