Senin, 29 September 2025

Kerusuhan di Nepal

Dosen Indonesia Terjebak di Demonstrasi di Nepal, Pelatihan Ditemani Sirine hingga Kepulan Asap

Kisah Dosen Poltekes sempat terjebak di demonstrasi besar-besaran di ibukota Nepal, Kathmandu pada 9 September 2025 lalu.

Kemenkes RI
KERUSUHAN DI NEPAL.  Terjebak saat kerusuhan di Nepal, Kathmandu tiga dosen tiba dengan selamat dan sehat di Indonesia. Ketiganya dosen Poltekkes ini sedang memenuhi undangan Kementerian Kesehatan Nepal dan WHO SEARO sebagai co-facilitator dalam Midwifery Leadership Training Program yang berlangsung pada 7 – 12 September 2025. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Datang ke Nepal untuk mengikuti program pelatihan kepemimpinan tentang bidan, tiga dosen dari Poltekkes atau Politeknik Kesehatan ini mendapat pengalaman tidak terlupakan.

Ketiganya sempat terjebak di demonstrasi besar-besaran di ibukota Nepal, Kathmandu pada 9 September 2025 lalu.

Baca juga: Andi Widjajanto Duga Adanya Pola Baru Kerusuhan di RI-Nepal Dioptimalkan oleh AI 

Saat ini Riska (Poltekkes Jakarta 3), Tecky (Poltekkes Pontianak), dan Hetty (Poltekkes Semarang) sudah  tiba dengan selamat di Indonesia.

Ketiganya dosen Poltekkes ini sedang memenuhi undangan Kementerian Kesehatan Nepal dan WHO SEARO sebagai co-facilitator dalam Midwifery Leadership Training Program yang berlangsung pada 7 – 12 September 2025.

Cerita mencekam ini disampaikan oleh Hetty.

“Kami tiba di Nepal pada 7 September 2025 situasi dan aktivitas masyarakat di Kathmandu normal dan tenang,” kata Hetty saat berbincang dalam Tribunnews.com on Focus pada Selasa (17/9/2025).

Sayangnya situasi kondusif ini tidak berlangsung lama.

Baca juga: Soroti Demo di Nepal, Calon Hakim Agung: Hukum Tetap Harus Tegak, Bahkan di Tengah Kerusuhan

Keesokan harinya atau (8/9/2025) sore, situasi berubah sangat cepat.

Demonstrasi yang semula berlangsung damai tiba-tiba berubah menjadi bentrokan yang luas di beberapa titik kota.

“Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan publik, khususnya di kalangan generasi muda mereka menyebutnya Gen Z terkait kebijakan pemerintah dan isu-isu sosial yang berkembang," jelas Hetty.

Asap dan Suara Sirine

NEPAL RUSUH. Nepal menghadapi krisis politik serius setelah pemerintah memblokir platform media sosial utama, memicu protes keras di Kathmandu yang menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lainnya. Puluhan ribu demonstran mengepung Parlemen, menerobos barikade polisi, yang merespons dengan gas air mata, meriam air, dan peluru karet. Akibat kekacauan ini, Perdana Menteri Nepal hari ini mengundurkan diri dari jabatannya, Selasa (9/9/2025). Tangkap layar CNN-News18
NEPAL RUSUH. Nepal menghadapi krisis politik serius setelah pemerintah memblokir platform media sosial utama, memicu protes keras di Kathmandu yang menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lainnya. Puluhan ribu demonstran mengepung Parlemen, menerobos barikade polisi, yang merespons dengan gas air mata, meriam air, dan peluru karet. Akibat kekacauan ini, Perdana Menteri Nepal hari ini mengundurkan diri dari jabatannya, Selasa (9/9/2025). Tangkap layar CNN-News18 (Tangkap layar CNN-News18)

Dari jendela hotel tempat ketiganya menginap terdengar suara sirine ambulans dan mobil keamanan terdengar terus menerus.

Dia juga melihat banyaknya kepulan asap akibat dari pembakaran ban.

Jalan-jalan juga ditutup kemudian lalu lintas jadi lumpuh dan suasana kota jadi terasa tegang.

“Kami juga mendapatkan informasi dari media internasional yang memberitahukan bahwa adanya korban jiwa dan kerusakan pada sejumlah fasilitas publik,” tutur dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan