Kerusuhan di Nepal
Dosen Indonesia Terjebak di Demonstrasi di Nepal, Pelatihan Ditemani Sirine hingga Kepulan Asap
Kisah Dosen Poltekes sempat terjebak di demonstrasi besar-besaran di ibukota Nepal, Kathmandu pada 9 September 2025 lalu.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Datang ke Nepal untuk mengikuti program pelatihan kepemimpinan tentang bidan, tiga dosen dari Poltekkes atau Politeknik Kesehatan ini mendapat pengalaman tidak terlupakan.
Ketiganya sempat terjebak di demonstrasi besar-besaran di ibukota Nepal, Kathmandu pada 9 September 2025 lalu.
Baca juga: Andi Widjajanto Duga Adanya Pola Baru Kerusuhan di RI-Nepal Dioptimalkan oleh AI
Saat ini Riska (Poltekkes Jakarta 3), Tecky (Poltekkes Pontianak), dan Hetty (Poltekkes Semarang) sudah tiba dengan selamat di Indonesia.
Ketiganya dosen Poltekkes ini sedang memenuhi undangan Kementerian Kesehatan Nepal dan WHO SEARO sebagai co-facilitator dalam Midwifery Leadership Training Program yang berlangsung pada 7 – 12 September 2025.
Cerita mencekam ini disampaikan oleh Hetty.
“Kami tiba di Nepal pada 7 September 2025 situasi dan aktivitas masyarakat di Kathmandu normal dan tenang,” kata Hetty saat berbincang dalam Tribunnews.com on Focus pada Selasa (17/9/2025).
Sayangnya situasi kondusif ini tidak berlangsung lama.
Baca juga: Soroti Demo di Nepal, Calon Hakim Agung: Hukum Tetap Harus Tegak, Bahkan di Tengah Kerusuhan
Keesokan harinya atau (8/9/2025) sore, situasi berubah sangat cepat.
Demonstrasi yang semula berlangsung damai tiba-tiba berubah menjadi bentrokan yang luas di beberapa titik kota.
“Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan publik, khususnya di kalangan generasi muda mereka menyebutnya Gen Z terkait kebijakan pemerintah dan isu-isu sosial yang berkembang," jelas Hetty.
Asap dan Suara Sirine

Dari jendela hotel tempat ketiganya menginap terdengar suara sirine ambulans dan mobil keamanan terdengar terus menerus.
Dia juga melihat banyaknya kepulan asap akibat dari pembakaran ban.
Jalan-jalan juga ditutup kemudian lalu lintas jadi lumpuh dan suasana kota jadi terasa tegang.
“Kami juga mendapatkan informasi dari media internasional yang memberitahukan bahwa adanya korban jiwa dan kerusakan pada sejumlah fasilitas publik,” tutur dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.