Kematian Charlie Kirk Gegerkan Amerika, Trump Tuding 'Radikal Kiri' Dalangnya
Trump menyalahkan retorika Demokrat dan kelompok kiri radikal sebagai penyebab meningkatnya kekerasan politik hingga menewaskan aktivis Charlie Kirk
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Dunia politik Amerika Serikat diguncang oleh penembakan fatal terhadap Charlie Kirk, pendiri organisasi aktivis pemuda konservatif Turning Point USA, dalam sebuah acara di Universitas Utah Valley (UVU).
Insiden ini langsung memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Presiden AS Donald Trump.
Dalam sebuah video yang diunggah ke media sosial, Trump menyalahkan retorika kaum Demokrat dan kelompok kiri radikal sebagai penyebab meningkatnya kekerasan politik di negeri itu.
Ia juga menuding cara lawan politik menggambarkan tokoh-tokoh konservatif sebagai “musuh masyarakat” telah membuka jalan bagi tindakan kekerasan.
“Selama bertahun-tahun, kaum kiri radikal membandingkan patriot besar seperti Charlie dengan Nazi dan pembunuh massal. Retorika semacam ini secara langsung bertanggung jawab atas terorisme yang kita lihat hari ini. Ini harus dihentikan sekarang juga,” kata Trump dengan nada tegas.
Komentar serupa juga dilontarkan Eric Trump, putra presiden AS itu turut melontarkan kritikan keras.
Ia mengaku muak dengan arah serangan politik yang menurutnya hanya menargetkan kalangan konservatif.
“Saya muak melihat peluru yang hanya bergerak ke satu arah,” ucap Eric dikutip dari ABC News.
Adapun Kirk, aktivis konservatif berusia 31 tewas ditembak saat menghadiri sebuah acara publik di Universitas Utah Valley bertajuk “Prove Me Wrong”.
Namun dalam sesi tanya jawab dengan mahasiswa, tiba-tiba terdengar letusan senjata api sekitar pukul 12.20 siang.
Saksi mata mengatakan Kirk terkena tembakan di bagian leher. Ia sempat dievakuasi oleh petugas keamanan sebelum dilarikan ke rumah sakit, akan tetapi dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: AS Berduka, Trump Perintahkan Pengibaran Bendera Setengah Tiang untuk Hormati Charlie Kirk
Trump Perintahkan Pengibaran Bendera Setengah Tiang
Insiden ini menambah panjang daftar kekerasan politik di Amerika Serikat sekaligus memperlebar jurang perpecahan antara kubu konservatif pendukung Trump dan kubu Demokrat.
Sebagai bentuk penghormatan, Trump memerintahkan seluruh bendera Amerika Serikat diturunkan setengah tiang hingga Minggu malam (14/9/2025).
Keputusan itu disebut sebagai simbol duka nasional sekaligus penegasan posisi Trump bahwa kematian Kirk adalah bagian dari ancaman besar terhadap kebebasan politik konservatif di AS.
“Untuk menghormati Charlie Kirk, seorang Patriot Amerika yang benar-benar Hebat, saya memerintahkan semua Bendera Amerika di seluruh Amerika Serikat diturunkan setengah tiang hingga Minggu malam,” tulis Trump.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.