Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
5 Pernyataan Kontroversial Charlie Kirk, Pendukung Trump dan Israel, Tewas Ditembak di Depan Umum
Aktivis konservatif Charlie Kirk, tewas di usia 31 tahun setelah ditembak di depan umum. Ia dikenal karena pernyataannya yang kontroversial.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Endra Kurniawan
Beberapa saat sebelum Kirk ditembak, sebuah siaran langsung memperlihatkan seorang penonton bertanya kepadanya tentang jumlah pelaku penembakan massal dalam 10 tahun terakhir yang merupakan warga transgender Amerika.
“Terlalu banyak,” jawab Kirk.
Ketika orang itu menyebut jumlahnya lima, lalu bertanya apakah Kirk tahu total pelaku penembakan massal dalam periode yang sama, ia menanggapi:
“Menghitung atau tidak menghitung kekerasan geng?”
Beberapa detik kemudian, suara tembakan terdengar.
Kirk kemudian terjatuh dari kursinya, sementara para hadirin panik berlarian.
3. Hak Sipil
Pada konferensi politik Desember 2023 yang diselenggarakan kelompok Turning Point USA miliknya, majalah Wired melaporkan bahwa Kirk mengecam Martin Luther King Jr.
Turning Point USA sendiri merupakan organisasi yang didirikan Kirk untuk mempromosikan nilai-nilai konservatif kepada pelajar dan mahasiswa.
Dalam forum itu, Kirk menyebut Martin Luther King Jr., tokoh legendaris pembela hak sipil, sebagai “orang yang mengerikan dan bukan orang baik”.
Ia juga mengecam Undang-Undang Hak Sipil 1965 yang melarang diskriminasi berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, dan asal-usul kebangsaan.
“Kita membuat kesalahan besar ketika mengesahkan Undang-Undang Hak Sipil pada 1960-an,” ujarnya.
Menurut Kirk, aturan tersebut hanya menciptakan birokrasi “permanen” yang mendorong agenda keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.
Baca juga: Detik-detik Charlie Kirk Ditembak Penembak Jitu dari Atap Gedung
4. Teori Konspirasi
Di masa pandemi COVID-19, Kirk kerap menyebarkan teori konspirasi melalui media sosial.
Ia bahkan pernah diblokir dari Twitter karena menyebarkan misinformasi.
Pada Maret 2020, ia mengunggah istilah “China virus”, yang kemudian dipopulerkan Donald Trump.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.