Konflik Palestina Vs Israel
Profile Abu Obeida, Juru Bicara Penting Hamas yang Tewas di Tangan Israel
Abu Obeida, juru bicara paling terkenal Brigade Izz al-Din al-Qassam Hamas dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel di Gaza, Minggu (31/8/2025)
Keunggulan Abu Obeida terlihat dari ketergantungan Hamas pada dirinya sebagai juru bicara tunggal untuk urusan militer.
Tidak ada tokoh lain dalam organisasi yang memiliki peran setara dalam menyampaikan klaim resmi atau strategi operasi.
Hal ini menjadikan posisinya sangat strategis, karena kehilangan suara resmi ini berarti melemahkan salah satu alat propaganda paling ampuh Hamas.
Selain perannya dalam komunikasi militer, Abu Obeida juga menjadi figur simbolis yang menginspirasi dukungan di dunia Arab.
Pidatonya yang berani, termasuk kritik terhadap pemimpin Arab yang dianggap gagal membantu Gaza, memperkuat citra Hamas sebagai organisasi yang berani menentang tekanan internasional.
Slogan populer seperti “Tuhan melarang,” yang muncul pada Oktober 2023, menjadi bukti pengaruhnya di kalangan publik Arab.
Hingga kini, identitas asli Abu Obeida tetap dirahasiakan. Ia selalu muncul dengan wajah tertutup keffiyeh merah-putih dan pakaian militer.
Beberapa laporan media Israel pernah menyebut nama dan foto yang diduga dirinya, namun Hamas menolak mengkonfirmasi hal itu.
Dampak Kematian Abu Obeida
Bagi Israel, Abu Obeida adalah target penting karena kemampuannya mempengaruhi opini publik dan moral pasukan Hamas.
Selama bertahun-tahun, upaya untuk menyingkirkannya selalu gagal, menjadikannya figur yang dihormati sekaligus ditakuti.
Kehadirannya menjadi pusat narasi perang yang disampaikan Hamas, sehingga kematiannya diharap menjadi pukulan strategis yang signifikan bagi organisasi tersebut.
Kematian Abu Obeida, membawa dampak strategis yang signifikan tidak hanya mempengaruhi operasi propaganda, tetapi juga dinamika moral dan organisasi kelompok itu di lapangan.
Hilangnya sosok ini berpotensi melemahkan koordinasi komunikasi Hamas, mengurangi daya pengaruhnya terhadap publik, serta mengganggu penyampaian strategi dalam pertempuran yang sedang berlangsung.
Namun, di sisi lain, kematian Abu Obeida juga dapat memicu respons keras dari Hamas.
Kelompok tersebut kemungkinan akan melakukan serangan balasan untuk mempertahankan posisi tawarnya, menunjukkan bahwa meskipun kehilangan simbol utama, organisasi tetap memiliki kapasitas untuk bertindak secara militansi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.