Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Janji Lindungi Sandera, Siap Umumkan Daftar Korban Israel

Gerakan Perlawanan Palestina (Hamas) janji lindungi sandera semaksimal mungkin dan mereka siap merilis daftar sandera yang tewas oleh serangan Israel.

Telegram Brigade Al-Qassam
JUBIR BRIGADE AL-QASSAM - Foto ini diambil pada Jumat (21/3/2025) dari publikasi resmi Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) memperlihatkan juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaida berpidato setelah Hamas dan Houthi meluncurkan rudal ke Tel Aviv pada Kamis (20/3/2025). Pada 29 Agustus 2025, Abu Ubaida berjanji melindungi sandera semaksimal mungkin. 

Militer menjelaskan operasi tersebut juga berhasil menemukan satu sandera lain yang identitasnya belum terungkap, beserta barang-barangnya.

Israel menekankan keberhasilan operasi tersebut berkat informasi intelijen yang akurat.

Pernyataan itu menambahkan Ilan Weiss (55) dari Kibbutz Be'eri, ditahan dari rumahnya selama serangan kelompok perlawana Palestina pada 7 Oktober 2023, sementara istri dan putrinya dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan pada November tahun 2023.

"IDF dan Badan Keamanan Israel membawa kembali jenazah kedua sandera ke Israel dalam operasi gabungan," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

"Nama jenazah kedua belum dirilis untuk publikasi. Jenazahnya sedang diidentifikasi di Institut Kedokteran Forensik," lanjutnya.

"Ilan Weiss, seorang pahlawan, adalah anggota regu darurat di Kibbutz Be'eri," tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Per Juni 2025, pemerintah Israel menulis dalam website-nya bahwa setidaknya ada 50 orang yang masih ditahan oleh kelompok perlawanan di Jalur Gaza, setelah sebelumnya kedua pihak sempat melakukan beberapa kali pertukaran tahanan.

Israel masih melanjutkan perang genosida di Jalur Gaza dengan melakukan serangan besar-besaran yang menewaskan puluhan ribu warga Palestina.

Israel menyalahkan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan kelompok perlawanan lainnya yang meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, yang berhasil menembus pertahanan Israel di wilayah selatan.

Hamas dan kelompok perlawanan lainnya menahan sekitar 250 orang pada hari operasi tersebut.

Hamas menyebut Operasi Banjir Al-Aqsa sebagai bentuk perlawanan terhadap pendudukan Israel yang sudah berlangsung sejak 1948, serta sebagai respons atas upaya Israel mengambil alih kompleks Masjid Al-Aqsa.

Segera setelah operasi tersebut, Israel menutup total jalur masuk ke Jalur Gaza, mencegah bantuan apa pun memasuki wilayah tersebut sementara Israel meluncurkan serangannya.

Beberapa minggu kemudian akses kembali dibuka, namun jumlah bantuan yang diizinkan masuk sangat terbatas.

Pada 2 Maret 2025, Israel melakukan blokade total terhadap penyeberangan Kerem Shalom (perbatasan Mesir, Jalur Gaza, Israel), Rafah (perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir) dan Erez Crossing (Beit Hanoun di Jalur Gaza utara).

Pemblokiran tersebut mengakibatkan kelaparan massal yang menewaskan lebih dari 322 jiwa, di antaranya 121 hingga 29 Agustus 2025, menurut Pusat Informasi Palestina.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved