Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Perkenalkan Rudal Neptune Terbaru, Versi yang Lebih Besar dan Mematikan

Ukraina memamerkan rudal buatan dalam negeri terbarunya, Neptune, yang diklaim memiliki jangkauan 1000 km.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina/X@StratcomCentre
RUDAL BUATAN UKRAINA - Foto yang diunggah oleh Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina pada 25 Agustus 2025, memperlihatkan rudal buatan dalam negeri bernama Neptune, yang diklaim memiliki jangkauan 1.000 kilometer. 

Sementara itu, Kremlin menegaskan bahwa wilayah-wilayah yang dianeksasi tersebut akan selamanya menjadi bagian dari Rusia.

Prospek Gencatan Senjata dan Perjanjian Damai

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadikan pencapaian perjanjian damai dalam konflik Rusia–Ukraina sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.

Pada awal masa jabatannya, Trump sempat menyatakan optimisme bahwa gencatan senjata dapat dicapai dalam waktu 24 jam.

Namun, pada Januari 2025, Keith Kellogg, utusan khusus pemerintahan Trump untuk Ukraina, menegaskan bahwa target realistis adalah mencapai kesepakatan damai dalam 100 hari pertama masa jabatan Trump, atau paling lambat 29 April 2025.

Sejauh ini, upaya diplomatik Amerika Serikat belum memberikan hasil yang sesuai dengan ekspektasi Presiden Trump.

Pada Agustus 2025, Trump bertemu Presiden Putin di Alaska untuk membahas pemulihan hubungan AS–Rusia sekaligus mengeksplorasi peluang penyelesaian konflik Ukraina.

Pertemuan tersebut menjadi momen pertama kedua pemimpin bertemu langsung membicarakan isu Ukraina secara mendalam.

Baca juga: Analisis Kolonel AS Drama Rusia-Ukraina Justru di Ambang Perang, Putin Anti Lihat Wajah Zelensky

Setelah itu, digelar serangkaian pertemuan lanjutan di Washington yang melibatkan Presiden Trump, Presiden Volodymyr Zelensky, serta sejumlah pemimpin Eropa.

Perundingan tersebut, dipandang sebagai langkah awal yang positif menuju potensi tercapainya perdamaian.

Namun, hingga kini masih terdapat perbedaan signifikan yang menjadi hambatan utama, termasuk soal konsesi teritorial dan syarat gencatan senjata.

Sementara itu, pembicaraan bilateral antara Presiden Putin dan Presiden Zelensky — yang oleh AS dinilai sebagai tahap krusial selanjutnya — belum menghasilkan kesepakatan konkret.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved