Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Minta Israel Tegakkan Keadilan Setelah Pengeboman 'Double Tap' RS Gaza

PBB telah menuntut agar investigasi Israel terhadap pembunuhan di luar hukum di Gaza, termasuk pengeboman “double tap”

Editor: Muhammad Barir
tangkapan layar X/@AFpost
PETUGAS PENYELAMAT DIBOM- Petugas penyelamat di Rumah Sakit di Gaza dibom Israel. PBB telah menuntut agar investigasi Israel terhadap pembunuhan di luar hukum di Gaza, termasuk pengeboman “double tap” di rumah sakit Nasser yang menewaskan 20 orang, termasuk lima wartawan, membuahkan hasil dan memastikan akuntabilitas. 

PBB Minta Israel untuk Menegakkan Keadilan Setelah Pengeboman Rumah Sakit di Gaza

TRIBUNNEWS.COM- PBB telah menuntut agar investigasi Israel terhadap pembunuhan di luar hukum di Gaza, termasuk pengeboman “double tap” di rumah sakit Nasser yang menewaskan 20 orang, termasuk lima wartawan, membuahkan hasil dan memastikan akuntabilitas.

"Perlu ada keadilan," ujar Thameen Al-Kheetan, juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, kepada para wartawan di Jenewa pada hari Selasa. Ia menambahkan bahwa jumlah jurnalis yang terbunuh di Gaza menimbulkan banyak pertanyaan tentang penargetan pekerja media.

Pada hari Senin, Israel dua kali menyerang Rumah Sakit Nasser, rumah sakit umum terakhir yang masih beroperasi di Gaza selatan. Saksi mata mengatakan serangan kedua terjadi tepat ketika tim penyelamat dan jurnalis tiba untuk mengevakuasi korban luka, 15 menit setelah pengeboman pertama, yang menewaskan petugas tanggap darurat dan awak media.

Serangan "double tap" tersebut menewaskan jurnalis yang bekerja untuk Reuters, Associated Press, dan Al Jazeera, serta jurnalis independen. Serangan ini menuai kecaman global. Ketiga media tersebut mengeluarkan pernyataan duka cita atas kematian para jurnalis tersebut, dan mendesak Israel untuk menyelidiki pembunuhan tersebut.

Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa pihaknya “sangat menyesalkan kecelakaan tragis” yang terjadi di rumah sakit tersebut dan bahwa militer Israel sedang melakukan penyelidikan.

Pada hari Selasa, militer Israel merilis apa yang disebutnya sebagai hasil awal penyelidikannya.

 

Baca juga: Israel Akui Ngebom Rumah Sakit Nasser, 20 Tewas termasuk Jurnalis dan Nakes

 

 

Militer mengklaim bahwa para prajurit bermaksud menghancurkan kamera di area Rumah Sakit Nasser yang digunakan Hamas untuk mengawasi tentara Israel. Lebih lanjut, militer mengklaim bahwa enam dari mereka yang tewas dalam serangan itu adalah "teroris".

Akan tetapi, pernyataan tersebut gagal menjawab pertanyaan mendasar, terutama mengapa Israel melakukan serangan ganda terhadap petugas medis dan jurnalis dan apakah ada yang akan dimintai pertanggungjawaban atas pembunuhan warga sipil.

Juru bicara PBB mendesak Israel untuk memastikan hasil penyelidikannya mengarah pada akuntabilitas, merujuk pada penyelidikan militer Israel baru-baru ini yang ditutup tanpa resolusi.

"Pihak berwenang Israel, di masa lalu, telah mengumumkan penyelidikan atas pembunuhan semacam itu … Kami belum melihat hasil atau langkah-langkah akuntabilitas. Kami belum melihat hasil investigasi ini dan kami menuntut akuntabilitas dan keadilan," kata Kheetan.


Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Action on Armed Violence (AOAV) bulan ini menunjukkan bahwa 88 persen investigasi Israel atas tuduhan kejahatan perang di Gaza dihentikan atau dibiarkan tak terselesaikan. Di antara investigasi yang belum terselesaikan tersebut adalah investigasi atas pembunuhan setidaknya 112 warga Palestina yang sedang menunggu tepung di Kota Gaza pada Februari 2024 dan serangan udara yang menewaskan 45 warga Palestina di sebuah kamp tenda di Gaza selatan pada Mei 2024.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan