Konflik Palestina Vs Israel
Israel Cari Lokasi Baru untuk Perundingan Gencatan Senjata Gaza, UEA dan Eropa Jadi Opsi
Israel pertimbangkan pindahkan perundingan gencatan senjata Gaza ke UEA atau Eropa, Netanyahu bahas di rapat kabinet Selasa (26/8/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Israel sedang mempertimbangkan untuk memindahkan perundingan gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas ke Uni Emirat Arab (UEA) atau negara Eropa.
Channel 12 Israel melaporkan pada Minggu (24/8/2025) malam, keputusan soal lokasi baru perundingan diharapkan diambil awal pekan ini.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan mengadakan rapat kabinet keamanan pada Selasa (26/8/2025) untuk membahas perang di Gaza serta perkembangan negosiasi dengan Hamas.
Opsi yang dibahas termasuk UEA, yang baru-baru ini dikunjungi Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, maupun ibu kota Eropa sebagai alternatif dari Qatar atau Mesir yang sebelumnya menjadi tuan rumah.
Netanyahu belum memastikan apakah akan menurunkan tim negosiasi yang sama dengan delegasi di Doha atau merombaknya.
Kepala Mossad, David Barnea, yang sebelumnya bertemu Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, kemungkinan tetap bergabung dalam tim.
Mossad adalah badan intelijen luar negeri milik Israel yang dikenal sebagai salah satu lembaga spionase paling efektif dan tertutup di dunia dan dibentuk pada 13 Desember 1949 oleh PM David Ben-Gurion.
Pejabat Israel yang dikutip Channel 12 menegaskan bahwa proposal mediasi terbaru dianggap tidak lagi relevan.
Mereka menyatakan, setiap kesepakatan mendatang dengan Hamas hanya akan terbatas pada pembebasan semua sandera dan penghentian perang dengan syarat yang dapat diterima Israel.
Baca juga: Israel Akui Bom RS Nasser Gaza, 6 Jurnalis Tewas, Total 246 Wartawan Jadi Martir Sejak 7 Oktober
Di sisi lain, Kepala Staf IDF, Eyal Zamir mendorong Netanyahu agar menerima proposal yang ada, yang menurut laporan YnetNews diajukan oleh utusan AS Steve Witkoff.
IDF adalah singkatan dari Israel Defense Forces atau dalam bahasa Indonesia disebut Pasukan Pertahanan Israel. Ini adalah angkatan bersenjata resmi negara Israel.
IDF didirikan pada 26 Mei 1948, tak lama setelah Israel memproklamasikan kemerdekaannya.
“Militer telah menciptakan kondisi untuk kesepakatan tahanan, dan sekarang semua ada di tangan perdana menteri,” kata Zamir, memperingatkan operasi di Kota Gaza berisiko besar terhadap keselamatan sandera.
Keluarga para tawanan menyambut pernyataan Zamir.
Dalam pernyataan yang dikutip Royanews, mereka menegaskan: “Kepala staf menyampaikan apa yang diinginkan mayoritas rakyat: kesepakatan komprehensif untuk memulangkan semua sandera dan mengakhiri perang.”
Forum Sandera dan Keluarga Hilang juga menyerukan agar Netanyahu segera mengambil keputusan.
“Sudah waktunya melaksanakan kehendak rakyat. Anda tidak memiliki mandat untuk perang tanpa akhir,” tegas pernyataan mereka.
Forum Sandera dan Keluarga Hilang adalah sebuah kelompok advokasi yang dibentuk oleh warga Israel, khususnya keluarga dari para sandera yang diculik oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober 2023.
orum ini telah menjadi suara utama dalam menuntut pembebasan sandera dan mengakhiri perang Gaza yang berkepanjangan.
Sementara itu, Hamas menyatakan masih menunggu tanggapan resmi Israel atas proposal gencatan senjata terbaru.
Seorang pejabat senior Hamas menuduh Israel menunda-nunda, namun menegaskan pihaknya tetap siap bernegosiasi dengan “tanggung jawab nasional penuh dan pikiran terbuka.”
Baca juga: Trump Sesumbar Perang di Gaza Berakhir dalam 2 Minggu ketika Israel Lakukan Serangan Mematikan
Gencatan Senjata Gaza (2023–2025)
- 24–30 November 2023
(-) Israel dan Hamas sepakat berhenti bertempur sementara.
(-) Qatar jadi mediator.
(-) Ada pertukaran tahanan. - 10 Desember 2023
(-) Setelah gencatan awal berakhir, belum ada kesepakatan baru.
(-) Tidak jelas siapa yang memediasi. - 15 Januari 2024(-) AS, Qatar, dan Mesir umumkan rencana gencatan senjata baru.
(-) Presiden Biden dorong solusi dua negara. - Februari–Maret 2024
(-) Tahap kedua gagal dimulai. Hamas menolak proposal baru dari AS.
(-) Negosiasi mandek. - 17 Maetr 2024
(-) PM Irlandia beri dukungan ke Palestina saat kunjungan ke AS.
(-) CNN laporkan ketegangan meningkat. - 10 Juli 2024
(-) Israel dan Hamas kembali negosiasi di Doha.
(-) Ada harapan, tapi belum ada hasil nyata. - 20 September 2024
(-) Reuters laporkan pejabat AS mulai pesimis gencatan senjata bisa tercapai sebelum masa jabatan Biden berakhir.
(-) Tuntutan baru dari Israel dan Hamas serta konflik dengan Hizbullah memperumit negosiasi. - 5 Mei 2025
(-) Hamas setuju dengan rencana damai tiga tahap dari AS, Qatar, dan Mesir.
(-) Israel belum beri jawaban pasti. - 15 Januari 2025
(-) Kesepakatan gencatan senjata diumumkan. Isinya: tukar tahanan, pasukan mundur, dan bantuan masuk Gaza.
- 19 Januari 2025
(-) Gencatan senjata resmi dimulai. Israel mulai keluar dari wilayah sipil, bantuan kemanusiaan masuk.
- 17 Maret 2025
(-) Hamas dan Israel saling tuduh melanggar kesepakatan.
(-) Negosiasi di Doha kembali buntu. - 22 Juli 2025
(-) Hamas ajukan proposal damai baru.
(-) Mediator bilang ada kemajuan, tapi Israel belum beri tanggapan. - Awal Agustus 2025
(-) Israel setujui rencana militer untuk merebut Kota Gaza
Pada awal Agustus, Kabinet Keamanan Israel secara resmi menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengambil alih Kota Gaza.
(-) Dunia internasional dan warga Israel protes
Rencana ini memicu penolakan luas, baik dari dalam negeri Israel maupun komunitas internasional. -
14–15 Agustus 2025
(-) Turki dan Mesir dorong Hamas kembali berunding.
(-) Hamas bersedia serahkan kendali Gaza, tapi tolak pelucutan senjata. - 21–22 Agustus 2025
(-) Netanyahu siap berunding lagi.
(-) Mediator ajukan gencatan 60 hari dan pertukaran tahanan.
(-) Belum disepakati. - 22–23 Agustus 2025
(-) Israel ancam hancurkan Kota Gaza.
(-) Serangan udara menewaskan 70 warga Palestina dalam sehari. - 26 Agustus 2025
(-) Demonstrasi besar di Tel Aviv.
(-) Keluarga sandera desak pemimpin Israel segera sepakati gencatan senjata.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Palestina Vs Israel
Gaza Membara, Operasi Darat Resmi Dilancarkan Israel, AS Beri Dukungan Penuh |
---|
Netanyahu Dikeroyok Negara Arab, Terancam Kena Sanksi Ekonomi hingga Putus Diplomasi |
---|
PBB Nyatakan Israel Lakukan Genosida di Gaza, IDF Malah Lancarkan Serangan Besar-besaran |
---|
Menanggapi Trump, Hamas: Nyawa Sandera Israel Ada di Tangan Netanyahu |
---|
Negara-Negara Teluk Akan Aktifkan Mekanisme Pertahanan Mirip NATO |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.