Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Akui Bom RS Nasser Gaza, 6 Jurnalis Tewas, Total 246 Wartawan Jadi Martir Sejak 7 Oktober

Israel mengakui menyerang Rumah Sakit Nasser di Gaza. Enam jurnalis gugur, total 246 wartawan tewas sejak 7 Oktober 2023.

X/@SuppressedNws
RS NASSER DIGEMPUR. Gambar dari X/@SuppressedNws, Selasa (26/8/2025). Israel mengebom Kompleks Medis Nasser di Khan Yunis dengan dua serangan berturut-turut, menewaskan 15 orang, termasuk 4 jurnalis & 1 petugas pertahanan sipil: Mohammad Salama (Al Jazeera), Hossam Al-Masri (Reuters), Maryam Abu Daqqa, Muath Abu Taha. Beberapa lainnya, termasuk jurnalis Hatem Omar, terluka. Serangan udara ganda tersebut menargetkan area resepsionis rumah sakit, yang sudah penuh sesak dengan pasien dan warga sipil yang mengungsi, dan kembali menghantam tepat ketika paramedis dan tim pertahanan sipil bergegas masuk setelah ledakan pertama. 

TRIBUNNEWS.COM - Israel mengakui menyerang Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza selatan, Senin (25/8/2025).

Rumah Sakit Nasser dibangun pada era pasca-Mandat Inggris dan diperluas di bawah otoritas Mesir, rumah sakit ini bukan sekadar bangunan beton dan lorong steril.

Serangan udara yang dilancarkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan menewaskan sedikitnya 21 orang, termasuk di antaranya enam jurnalis Palestina, petugas medis, dan anggota pertahanan sipil.

Berdasarkan laporan Al Jazeera dan Associated Press, Senin (25/8/2025), serangan Israel terjadi dalam dua gelombang, atau yang disebut sebagai serangan "ketuk ganda".

Proyektil pertama menghantam lantai atas gedung rumah sakit, diikuti serangan kedua beberapa menit kemudian ketika jurnalis dan tim penyelamat berusaha menolong korban.

Di antara jurnalis yang terbunuh adalah Mohammad Salama (Al Jazeera), Hussam al-Masri (Reuters), Mariam Abu Daqqa (Associated Press), Ahmed Abu Aziz (Quds Feed Network), Moaz Abu Taha (NBC News), serta Hassan Douhan (Al-Hayat Al-Jadida) yang ditembak dalam insiden terpisah di Khan Yunis.

Kantor Media Pemerintah Gaza mencatat, total 246 jurnalis telah tewas sejak 7 Oktober 2023, ketika perang dimulai.

“Ini adalah pembunuhan sistematis dan disengaja,” tulis pernyataan resmi, seraya menuding Israel dan sekutunya, termasuk AS, Inggris, Jerman, dan Prancis, bertanggung jawab atas pelanggaran hukum internasional.

Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel dengan ribuan roket dan infiltrasi militan, menewaskan sekitar 1.200 orang.

Serangan ini diberi nama Operasi Banjir Al-Aqsa.

Israel membalas dengan Operasi Pedang Besi, menghancurkan infrastruktur Gaza dan memberlakukan blokade total.

Baca juga: Trump Sesumbar Perang di Gaza Berakhir dalam 2 Minggu ketika Israel Lakukan Serangan Mematikan

Konflik ini menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan ratusan jurnalis, serta memicu krisis kemanusiaan besar hingga hari ini.

Selain di Rumah Sakit Nasser, serangan Israel juga menghantam fasilitas medis lain seperti Rumah Sakit al-Shifa dan al-Awda, yang menewaskan pasien serta pencari bantuan.

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut lebih dari 62.700 warga Palestina telah tewas sejak awal agresi, dengan ribuan lainnya hilang atau terluka.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan bahwa kelaparan kini “dikonfirmasi” melanda Gaza, dengan anak-anak menjadi kelompok paling rentan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan