Konflik Palestina Vs Israel
Serangan Ganda Israel ke Rumah Sakit Nasser Tewaskan 19 Orang, Termasuk 4 Wartawan: Siapakah Mereka?
Serangan Israel di Rumah Sakit Nasser di Gaza menewaskan 19 orang, termasuk empat jurnalis, siapa saja mereka?
Serangan Ganda Israel ke Rumah Sakit Nasser Tewaskan 19 Orang, Termasuk 4 Wartawan: Siapakah Mereka?
TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit di Gaza selatan menewaskan empat jurnalis pada Senin (25/8/2025), menurut pejabat setempat.
Secara total, 19 orang tewas dalam serangan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, kata Zaher al-Waheidi, kepala departemen catatan Kementerian Kesehatan Gaza.
Baca juga: Israel Hancurkan 1.000 Bangunan di Zeitoun dan Sabra, Gaza, Tim Penyelamat Kewalahan
Apa yang Terjadi di Rumah Sakit Nasser?
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Israel melancarkan dua serangan terhadap rumah sakit dalam hitungan menit.
Serangan pertama menghantam lantai empat Kompleks Medis Nasser.
Tak lama kemudian, serangan kedua menghantam kru ambulans dan petugas darurat yang bergegas ke lokasi kejadian.
Pihak rumah sakit mengatakan serangan "double tap" tersebut menewaskan jurnalis, tenaga kesehatan, dan petugas tanggap darurat.

Apa Kata Israel?
Pasukan Pendudukan Israel (IDF) mengonfirmasi telah melancarkan "serangan di area" rumah sakit tersebut.
IDF menambahkan bahwa mereka "tidak menargetkan jurnalis" dan mengatakan kalau panglima militer mereka telah memerintahkan penyelidikan awal.
Namun, pernyataan IDF tidak mengakui serangan langsung ke rumah sakit, juga tidak menyebutkan dua serangan berturut-turut atau merinci targetnya.
Siapakah Jurnalis yang Terbunuh?
Kantor Media Pemerintah Gaza mengidentifikasi keempat jurnalis yang tewas dalam serangan itu sebagai:
• Hossam al-Masri – jurnalis foto Reuters
• Mohammed Salama – jurnalis foto Al Jazeera
• Mariam Abu Daqa – jurnalis yang bekerja dengan berbagai media termasuk The Independent Arabic dan Associated Press
• Moaz Abu Taha – jurnalis lepas

Kuburan Para Jurnalis
Perang Israel-Hamas telah menjadi salah satu konflik paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah modern.
Setidaknya 192 jurnalis telah tewas di Gaza selama 22 bulan terakhir, menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ).
Sebagai perbandingan, CPJ menyatakan 18 jurnalis telah tewas selama perang Rusia di Ukraina.
Dengan media internasional dilarang memasuki Gaza kecuali untuk tur berpemandu yang jarang terjadi, liputan berita global sangat bergantung pada reporter Palestina dan penduduk lokal.
Israel sering mempertanyakan afiliasi mereka tetapi terus menolak akses bagi yang lain.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan, "Musuh pengecut ini bertujuan untuk menghalangi jurnalis menyampaikan kebenaran dan meliput kejahatan perang, pembersihan etnis, dan kondisi kehidupan yang memprihatinkan rakyat Palestina kami di Gaza."
(oln/*)
Konflik Palestina Vs Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Diteriaki di Depan Rumahnya, Netanyahu Kabur, Keluarga Sandera Tuntut Jawaban |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.