Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.279: Zelensky Dambakan Pertemuan dengan Putin

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan pertemuan dengan Vladimir Putin tetap menjadi cara paling efektif untuk maju

Facebook The White House
ZELENSKY KUNJUNGI AS - Foto diambil dari Kantor Presiden Ukraina, Jumat (22/8/2025) memperlihatkan Presiden Ukraina Zelensky (kanan) berfoto bersama Presiden AS Donald Trump (kiri) di Gedung Putih saat Zelensky berkunjung ke Washington, AS, untuk membicarakan masalah perang Rusia-Ukraina, pada hari Senin (18/8/2025). Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan pertemuan dengan Vladimir Putin tetap menjadi cara paling efektif untuk maju 

TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia–Ukraina telah berlangsung selama 1.279 hari per Senin (25/8/2025) hari ini.

Ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina terus memburuk, dengan negosiasi damai yang belum menunjukkan kemajuan.

Ketegangan antara Ukraina dan Rusia kembali meningkat saat peringatan Hari Kemerdekaan Ukraina, Minggu (24/8/2025).

Moskow menuduh Kyiv melancarkan puluhan serangan drone ke wilayah Rusia, termasuk serangan yang memicu kebakaran di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk.

Tuduhan ini muncul di tengah sorotan internasional terhadap strategi militer Ukraina dan dukungan senjata dari Barat.

Menanggapi laporan eksklusif Wall Street Journal, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi penggunaan rudal ATACMS buatan Amerika Serikat telah dibatasi oleh Pentagon selama berbulan-bulan.

Laporan tersebut menyebut Washington memblokir pemanfaatan rudal jarak jauh itu untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia, meski Ukraina telah lama meminta akses penuh sebagai bagian dari strategi pertahanan.

Di sisi diplomatik, Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat sejumlah konsesi signifikan menuju penyelesaian negosiasi.

Meski belum ada rincian resmi, pernyataan Vance menandai adanya pergeseran dalam pendekatan diplomatik Washington terhadap konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Presiden Zelensky, dalam pernyataan terpisah, menegaskan pertemuan langsung dengan Vladimir Putin tetap menjadi cara paling efektif untuk mencapai kemajuan dalam proses perdamaian.

Ia menekankan pentingnya dialog terbuka, meski tantangan politik dan militer terus membayangi.

Baca juga: Kim Jong Un Gelar Upacara Penghargaan untuk Prajurit Korut yang Bantu Rusia Berperang di Ukraina

Situasi ini mencerminkan kompleksitas medan diplomasi dan militer yang dihadapi Ukraina, di tengah tekanan geopolitik dan harapan rakyat akan berakhirnya perang

Pertikaian kedua negara bukanlah konflik yang muncul secara tiba-tiba, melainkan hasil dari ketegangan historis yang terus membara sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.

Saat Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya, hubungan antara Moskow dan Kyiv mulai dipenuhi kecurigaan dan perebutan pengaruh.

Ketegangan meningkat tajam pada 2014, ketika Revolusi Euromaidan menggulingkan pemerintahan pro-Rusia di Ukraina.

Sebagai respons, Rusia mencaplok Krimea dan mulai mendukung kelompok separatis bersenjata di wilayah Donbas.

Konflik yang semula bersifat regional ini akhirnya meletus menjadi invasi skala penuh pada Februari 2022, menandai babak baru dalam sejarah perang modern Eropa.

Perang ini bukan hanya soal wilayah dan kekuasaan, tetapi juga soal narasi, legitimasi, dan masa depan tatanan internasional.

Di hari ke-1.279, dunia menyaksikan akar konflik masih dalam dan jalan menuju perdamaian masih panjang.

Berikut adalah rincian lengkap peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-1.279:

Zelensky Dorong Pertemuan dengan Putin

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan pertemuan dengan Vladimir Putin tetap menjadi cara paling efektif untuk maju.

Pernyataan itu disampaikan saat Ukraina menandai 34 tahun kemerdekaan dari Uni Soviet.

Rusia sebelumnya menolak pertemuan langsung antara kedua presiden.

Namun, Zelensky memperbarui seruan untuk pertemuan puncak bilateral.

Volodymyr Zelensky adalah Presiden Ukraina ke-6, menjabat sejak Mei 2019.

Ia sebelumnya dikenal sebagai komedian dan aktor, dan menjadi simbol perlawanan Ukraina terhadap invasi Rusia sejak 2022.

Baca juga: Pertempuran di Fasilitas Nuklir, Drone Ukraina yang Ditembak Rusia Picu Kebakaran di PLTN Kursk

Presiden AS Donald Trump juga mendorong format pembicaraan langsung antar pemimpin.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengkritik Zelensky karena menuntut pertemuan segera.

Berbicara di upacara bersama pejabat Barat, termasuk utusan AS Keith Kellogg, Zelensky berjanji untuk terus mendorong Rusia menuju perdamaian.

Vance Klaim Rusia Buat Konsesi

Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan Vladimir Putin telah membuat konsesi signifikan menuju penyelesaian negosiasi.

Dia menyatakan yakin ada kemajuan meski tanda-tanda jelas belum terlihat.

Kepada NBC, Vance menyebut konsesi itu mencakup jaminan keamanan bagi Ukraina.

Menurutnya, Rusia menyadari mereka tidak mampu mendirikan rezim boneka di Kyiv.

Itu merupakan tuntutan utama Moskow di awal invasi.

JD Vance adalah Wakil Presiden Amerika Serikat ke-50, menjabat sejak Januari 2025 di bawah Presiden Donald Trump.

Ia sebelumnya menjabat sebagai senator dari Ohio dan dikenal lewat memoarnya Hillbilly Elegy Rusia juga disebut mengakui pentingnya jaminan keamanan atas integritas wilayah Ukraina.

Kanada Dukung Jaminan Keamanan Ukraina

Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyatakan dukungan bagi seruan Ukraina terkait jaminan keamanan yang kuat.

Ia menegaskan Kanada tidak menutup kemungkinan mengirim pasukan dalam kerangka kesepakatan damai.

Carney menyampaikan dukungan itu dalam konferensi pers bersama Zelensky di Kyiv.

Menurutnya, tidak realistis jika hanya mengandalkan kekuatan militer Ukraina.

Carney menilai jaminan keamanan harus diperkuat dengan partisipasi internasional.

Kedua pemimpin juga menandatangani perjanjian produksi bersama drone.

Baca juga: 10 Negara dengan Angka Kelahiran Bayi Terendah: Ada Ukraina hingga Tetangga Indonesia

Mark Carney adalah Perdana Menteri Kanada ke-24, menjabat sejak Maret 2025.

Ia sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Bank Kanada dan Bank Inggris, serta utusan khusus PBB untuk aksi iklim dan keuangan.

Zelensky Soal Rudal Atacms

Zelensky menanggapi laporan Wall Street Journal mengenai rudal Atacms.

Laporan itu menyebut Pentagon selama berbulan-bulan memblokir penggunaannya untuk menyerang target jauh di Rusia.

Zelensky mengatakan Ukraina kini menggunakan senjata jarak jauh buatan dalam negeri.

Dia menyebut penggunaan senjata itu tidak bergantung pada persetujuan Washington.

“Belakangan ini kami belum membahas masalah ini dengan Amerika Serikat,” ujarnya.

Rudal ATACMS (Army Tactical Missile System) adalah rudal balistik jarak pendek buatan AS yang digunakan untuk serangan presisi terhadap target jauh di belakang garis musuh.

Rudal ini dapat diluncurkan dari HIMARS dan MLRS, dan telah digunakan Ukraina untuk menyerang fasilitas militer Rusia.

Namun, sejak musim semi 2025, Pentagon membatasi penggunaannya untuk menyerang wilayah Rusia.

Rusia dan Ukraina Klaim Kemajuan

Rusia menyatakan pasukannya telah merebut permukiman baru di wilayah Dnipropetrovsk.

Kementerian Pertahanan Rusia menyebut desa Filia kini berada di bawah kendali Moskow.

Ukraina tidak mengakui klaim tersebut.

Sementara itu, pasukan Kyiv mengklaim merebut kembali tiga desa di Donetsk.

Desa itu adalah Mykhailivka, Zelenyi Hai, dan Volodymyrivka.

Komandan tertinggi Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, menyampaikan klaim itu lewat Telegram.

Laporan medan perang tidak dapat diverifikasi secara independen.

Wilayah Dnipropetrovsk adalah oblast (provinsi) di Ukraina tengah-timur, dengan kota utama Dnipro.

Wilayah ini merupakan pusat industri dan pertambangan, serta menjadi salah satu titik konflik dalam perang Rusia-Ukraina.

Rusia Tuduh Kyiv Serang PLTN Kursk Moskow menuduh Ukraina melancarkan puluhan serangan drone saat peringatan kemerdekaan Ukraina.

Salah satunya diklaim memicu kebakaran di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk, 60 kilometer dari perbatasan.

Otoritas Rusia mengatakan sebuah transformator tambahan rusak. Reaktor terpaksa mengurangi kapasitas operasi hingga 50 persen.

Ukraina belum memberikan komentar atas tuduhan tersebut. Kebakaran berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa.

Pihak PLTN menegaskan tidak ada peningkatan tingkat radiasi.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk terletak di Rusia barat, dekat perbatasan Ukraina.

Pada Minggu (24/8/2025), fasilitas ini mengalami kebakaran akibat serangan drone Ukraina yang merusak transformator, meski tidak ada peningkatan radiasi.

Serangan ini terjadi saat Ukraina merayakan Hari Kemerdekaan ke-34.

Ukraina dan Rusia Tukar Tawanan

Ukraina dan Rusia mengumumkan pertukaran tawanan terbaru pada Minggu (24/8/2025).

Masing-masing pihak memulangkan 146 tawanan perang dan warga sipil.

Reporters Without Borders (RSF) menyambut baik pembebasan dua jurnalis Ukraina.

Keduanya adalah Dmytro Khyliuk dan Mark Kaliush. RSF mengecam penculikan dan penyiksaan yang dialami mereka selama penahanan.

Reporters Without Borders (RSF) adalah organisasi nirlaba internasional yang berbasis di Paris, didirikan pada 1985.

RSF berfokus pada kebebasan pers dan perlindungan jurnalis di seluruh dunia.

Mereka menerbitkan World Press Freedom Index tahunan dan aktif dalam advokasi hukum, bantuan darurat, serta pelatihan keamanan bagi jurnalis.

Baca juga: 10 Pesawat Terbesar di Dunia, Termasuk Antonov An-22 Milik Ukraina yang Hancur Akibat Serangan Rusia

Serangan Rusia Tewaskan Dua Perempuan Serangan artileri Rusia menghantam kota Kupiansk di wilayah Kharkiv.

Seorang perempuan tewas dan dua warga lainnya luka-luka.

Di wilayah Dnipropetrovsk, serangan drone Rusia juga menewaskan seorang perempuan. Gubernur setempat menyampaikan laporan itu pada Minggu (24/8/2025).

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved