Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Klaim Rebut 9 Permukiman Ukraina dalam Sepekan Terakhir

Rusia mengatakan pasukannya merebut desa-desa di wilayah Donetsk dan Dnipropetrovsk dan menyerang target industri militer Ukraina

AFP/STRINGER
Foto yang diambil pada 21 Januari 2024 ini menunjukkan mayat orang-orang yang tewas akibat serangan rudal, tergeletak di tanah di Donetsk, di tengah konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung. Setidaknya 25 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka dalam penembakan di sebuah pasar di kota Donetsk yang dikuasai Rusia di Ukraina timur, kata kepala wilayah yang dilantik di Moskow, Denis Pushilin, pada 21 Januari 2024. (Photo by STRINGER / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia, Jumat (22/8/2025) menyatakan kalau pasukannya merebut sembilan permukiman Ukraina selama seminggu terakhir.

Kementerian Pertahanan Rusia, dalam sebuah pernyataan menyebut kalau tujuh desa direbut di wilayah Donetsk dan dua di wilayah Dnipropetrovsk.

Menurut pernyataan tersebut, dalam perebutan permukiman tersebut, militer Rusia dibagi dalam beberapa unit.

Baca juga: Flamingo, Rudal Game Changer Ukraina: Jangkauan 3.000 km, Mampu Tembus Jauh ke Dalam Rusia

"Unit-unit kelompok militer Timur menguasai pemukiman Voronove dan Novoheorhiivka di wilayah Dnipropetrovsk."

"Kelompok militer Barat merebut pemukiman Kolodezi, sementara kelompok Selatan merebut Oleksandro-Shultyne dan Katerynivka, dan kelompok Tengah merebut Sukhetske, Pankivka, Volodymyrivka, dan Rusyn Yar-all di Donetsk," kata pernyataan tersebut.

Kementerian Rusia itu juga mengatakan kalau selama seminggu, enam serangan kelompok dilakukan dengan menggunakan senjata presisi tinggi dan pesawat tak berawak serang.

Serangan menargetkan perusahaan-perusahaan kompleks industri militer Ukraina dan fasilitas energi yang mendukung operasi mereka.

Diklaim kalau di antara sasaran yang diserang adalah kilang minyak yang memasok bahan bakar ke pasukan Ukraina dan lokasi penyimpanan untuk rudal operasional-taktis, termasuk Sapsan.

Menanggapi serangan udara Ukraina, Kementerian Rusia mengklaim kalau selama seminggu terakhir sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh 25 bom udara berpemandu, 11 roket dari sistem roket peluncur ganda HIMARS buatan AS, dan 1.500 pesawat tak berawak.

Kiev tidak segera mengomentari klaim Rusia, dan verifikasi independen masih menjadi tantangan karena konflik yang sedang berlangsung.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved