Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mesir Siagakan 40.000 Tentara, Perbatasan Gaza–Sinai Terancam Jadi Gerbang Eksodus Raksasa

Mesir kerahkan 40.000 pasukan tambahan di sepanjang perbatasan Gaza-Sinai seiring dengan meningkatnya kekhawatiran rencana pendudukan Israel

khaberni/tangkap layar
DUDUKI GAZA - Mesir kerahkan 40.000 pasukan tambahan di sepanjang perbatasan Gaza-Sinai seiring dengan meningkatnya kekhawatiran rencana pendudukan Israel 

TRIBUNNEWS.COM – Mesir diam-diam mengerahkan puluhan ribu pasukan tambahan di sepanjang perbatasan Gaza dan Sinai seiring dengan meningkatnya kekhawatiran rencana pendudukan Israel di Jalur Gaza.

Pengerahan ribuan pasukan ini diketahui usai seorang sumber militer senior Mesir mengatakan kepada Middle East Eye bahwa 40.000 tentara kini ditempatkan di Sinai Utara.

Sinai Utara sendiri merupakan salah satu provinsi di Mesir yang terletak di bagian timur Semenanjung Sinai yang sisi timurnya berbatasan langsung dengan Jalur Gaza dan Israel.

Adapun pengerahan puluhan ribu tentara merupakan perintah langsung Presiden Abdel Fattah el-Sisi, setelah pertemuan darurat dengan Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata dan Dewan Keamanan Nasional.

Langkah ini diambil setelah muncul kekhawatiran bahwa operasi militer Israel di Jalur Gaza akan mendorong eksodus atau perpindahan besar-besaran warga Gaza ke wilayah Mesir.

Mesir menilai upaya pemindahan warga Gaza ke Sinai merupakan ancaman serius terhadap kedaulatan negara dan hak rakyat Palestina atas tanahnya.

Oleh karenanya Presiden Abdel Fattah el-Sisi berulang kali menyatakan bahwa eksodus semacam itu tidak akan pernah diterima karena akan menguntungkan Israel dengan cara mengosongkan Gaza dari penduduknya.

Risiko Krisis Kemanusiaan Besar

Baca juga: Militer Israel Klaim Kuasai Pinggiran Gaza, Serangan ke Gaza telah Dimulai

Jika pengungsi masuk ke wilayah Sinai, kemungkinan besar mereka tidak akan pernah bisa kembali lagi ke tanah kelahirannya, seperti yang dialami jutaan warga Palestina pada peristiwa Nakba 1948.

Selain faktor politik, Mesir juga menghadapi masalah keamanan yang genting.

Wilayah Sinai Utara selama bertahun-tahun menjadi arena operasi militan dan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan jaringan ekstremis.

Kehadiran ratusan ribu pengungsi dikhawatirkan memperburuk kondisi tersebut, terutama jika ada infiltrasi dari kelompok militan yang menyusup di antara arus pengungsi.

Krisis ekonomi dan sosial turut menjadi pertimbangan serius. Infrastruktur di Sinai masih terbatas dan tidak siap menampung gelombang pengungsi dalam jumlah besar.

Pemerintah Mesir memperkirakan hal itu akan menimbulkan ketegangan sosial dengan masyarakat lokal serta krisis logistik, kesehatan, dan pekerjaan.

Sementara di tingkat diplomatik, Kairo menegaskan bahwa menerima pengungsi Gaza ke Sinai sama artinya dengan melegitimasi strategi Israel untuk menyingkirkan Palestina dari tanahnya.

Mesir menilai langkah itu akan merusak reputasi negara di dunia Arab dan Islam yang selama ini mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan