Konflik Palestina Vs Israel
Macron Kecam Netanyahu Soal Tuduhan Meningkatnya Antisemitisme di Prancis
Presiden Prancis, Emmanuel Macron menanggapi tuduhan keliru PM Israel, Benjamin Netanyahu terkait keputusan mengakui negara Palestina.
Editor:
Muhammad Barir
Dengan mengumumkan langkah tersebut, Prancis akan bergabung dengan daftar negara yang terus bertambah yang telah mengakui kenegaraan Palestina sejak dimulainya perang Gaza hampir dua tahun lalu.
Prancis termasuk di antara setidaknya 145 dari 193 anggota PBB yang sekarang mengakui atau berencana mengakui negara Palestina, menurut penghitungan AFP .
Prancis telah lama memperjuangkan apa yang disebut “solusi dua negara” agar negara Palestina dapat hidup berdampingan secara damai dengan negara Israel.
Dikatakannya bahwa langkahnya untuk mengakui negara Palestina bertentangan dengan Hamas, yang memerintah Gaza dan telah mengesampingkan solusi dua negara.
Kekerasan anti-Yahudi 'tidak dapat ditoleransi'
Dalam tanggapannya terhadap tuduhan antisemitisme Netanyahu, kepresidenan Prancis mengatakan bahwa Prancis “melindungi dan akan selalu melindungi warga negara Yahudinya”.
Kantor Macron menambahkan bahwa tuduhan dalam surat Netanyahu “tidak akan dibiarkan begitu saja”.
“Kekerasan terhadap komunitas Yahudi (Prancis) tidak dapat ditoleransi,” kata presiden Prancis.
“Oleh karena itu, selain hukuman pidana, presiden secara sistematis telah mewajibkan semua pemerintahannya sejak 2017 — dan terlebih lagi sejak serangan perlawanan 7 Oktober 2023 — untuk menunjukkan tindakan paling tegas terhadap para pelaku tindakan antisemit,” katanya.
Menteri Macron untuk urusan Eropa, Benjamin Haddad, secara terpisah mengatakan dalam menanggapi surat Netanyahu bahwa Prancis “tidak memiliki pelajaran untuk dipelajari dalam perang melawan antisemitisme”.
Masalah yang “meracuni masyarakat Eropa kita” tidak boleh “dieksploitasi”, imbuh Haddad.
Prancis adalah rumah bagi komunitas Yahudi terbesar di Eropa.
Tindakan antisemit yang dilaporkan di Prancis melonjak dari 436 pada tahun 2022 menjadi 1.676 pada tahun 2023, sebelum turun menjadi 1.570 tahun lalu, menurut kementerian dalam negeri.
Australia juga akan mengakui kenegaraan Palestina bulan depan, yang menuai kritik Netanyahu pada Selasa pagi.
Pemimpin Israel, dalam akun resmi kantornya, X, menyebut mitranya dari Australia, Anthony Albanese sebagai “politisi lemah yang mengkhianati Israel dan mengabaikan orang-orang Yahudi Australia”.
Serangan pribadi itu terjadi di tengah perselisihan diplomatik antara kedua negara setelah pemerintah Australia pada hari Senin membatalkan visa politisi sayap kanan Israel Simcha Rothman.
Rothman, yang partainya yang ultranasionalis berada dalam koalisi pemerintahan Netanyahu, telah dijadwalkan untuk berbicara di acara yang diselenggarakan oleh Asosiasi Yahudi Australia.
Beberapa jam setelah visanya dibatalkan, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan dia telah mencabut visa perwakilan Australia di Otoritas Palestina.
SUMBER: THE GUARDIAN, DAWN
Konflik Palestina Vs Israel
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Diteriaki di Depan Rumahnya, Netanyahu Kabur, Keluarga Sandera Tuntut Jawaban |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.