Konflik Rusia Vs Ukraina
5 Poin Pertemuan Trump, Zelensky, dan Pemimpin Eropa: Jaminan Keamanan hingga Rencana Trilateral
Berikut 5 poin penting dari pertemuan Presiden AS Donald Trump, Presiden Ukraina Zelensky dan para pemimpin Eropa.
TRIBUNNEWS.COM - Dalam pertemuan penting yang berlangsung di Gedung Putih pada Senin (18/8/2025), Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerima kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah pemimpin utama Eropa, termasuk Sekjen NATO Mark Rutte, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz serta Perdana Menteri Inggris, Italia dan Finlandia.
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas langkah konkret menuju akhir perang yang telah berlangsung lebih dari setahun tersebut.
Konflik antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung sejak Februari 2022, ketika Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke wilayah Ukraina, menimbulkan krisis kemanusiaan dan ketegangan geopolitik global.
Pertemuan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Trump mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, yang belum menghasilkan kesepakatan gencatan senjata.
Berikut 5 poin penting dari pertemuan Trump, Zelensky dan para pemimpin Eropa:
1. Nada Baru dalam Hubungan Trump–Zelensky
Pertemuan ini menandai perubahan drastis dalam dinamika antara Trump dan Zelensky.
Jika pada Februari lalu hubungan mereka sempat memanas karena kritik dari pihak AS terhadap Zelensky yang dianggap kurang bersyukur, maka kali ini pertemuan berlangsung hangat dan penuh senyuman.
Zelensky menyampaikan ucapan terima kasih berkali-kali kepada Trump, bahkan menyampaikan surat dari Ibu Negara Ukraina kepada Melania Trump sebagai bentuk penghormatan pribadi.
Nada akrab ini memberi kesan bahwa kedua pemimpin sedang membuka lembaran baru dalam hubungan bilateral AS–Ukraina.
Baca juga: Lelucon soal Baju Zelensky Bikin Gedung Putih Tertawa, Trump Ikut Melawak
2. Trump Isyaratkan Jaminan Keamanan “Sangat Baik” untuk Ukraina
Dalam pernyataan publiknya, Trump mengatakan bahwa AS akan memberikan Ukraina "perlindungan yang sangat baik," meskipun ia tidak merinci bentuknya.
"Kami akan membahasnya hari ini, tetapi kami akan memberi mereka perlindungan yang sangat baik, keamanan yang sangat baik," kata Trump, dikutip dari ABC News.
Ia juga menegaskan bahwa Eropa harus mengambil peran utama karena kedekatan geografis mereka, namun AS tetap akan "terlibat."
Putin, menurut Trump, telah menyatakan kesediaannya menerima jaminan keamanan untuk Ukraina, sebuah terobosan signifikan, jika benar-benar dikonfirmasi.
Beberapa pemimpin Eropa bahkan menyamakan potensi jaminan ini dengan skema pertahanan kolektif ala Pasal 5 NATO, meski Ukraina belum menjadi anggota aliansi tersebut.
Zelensky kemudian mengungkap bahwa bagian dari jaminan itu mencakup kesepakatan senjata senilai 90 miliar USD, termasuk sistem pertahanan udara dan drone buatan Ukraina yang akan dibeli oleh AS.
3. Trump Tarik Mundur Tuntutan Gencatan Senjata, Eropa Menentang
Satu poin kontroversial muncul saat Trump menyatakan bahwa gencatan senjata mungkin tidak diperlukan sebelum negosiasi damai.
"Saya rasa Anda tidak membutuhkan gencatan senjata," ujarnya di Ruang Oval.
"Saya tahu mungkin itu bagus, tapi saya juga bisa memahami secara strategis, misalnya, ya, Anda tahu, satu negara atau yang lain tidak menginginkannya," tambahnya.
Namun, para pemimpin Eropa seperti Macron dan Merz dengan tegas menyatakan bahwa gencatan senjata adalah syarat mutlak sebelum pembicaraan lebih lanjut, apalagi pertemuan trilateral yang melibatkan Putin secara langsung.
Saya tidak bisa membayangkan pertemuan berikutnya akan terjadi tanpa gencatan senjata," kata Kanselir Jerman, Merz, dikutip dari BBC.
"Jadi, mari kita upayakan itu dan mari kita coba menekan Rusia," tambahnya.
Sikap ini menunjukkan perbedaan pandangan signifikan antara Washington dan sekutu Eropanya terkait urutan langkah menuju perdamaian.
4. Rencana Pertemuan Trilateral
Trump secara terbuka mendorong rencana pertemuan trilateral antara dirinya, Zelensky, dan Putin.
Ia bahkan mengatakan telah menelepon Putin usai pertemuan Gedung Putih untuk mulai merancang pembicaraan tersebut.
“Saya pikir itu akan terjadi nanti, bukan apakah itu akan terjadi,” kata Trump dengan nada optimistis.
Zelensky menyatakan bahwa Ukraina siap untuk menghadapi Putin dalam forum semacam itu, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022.
Namun masih belum jelas apakah Moskow serius mempertimbangkan dialog langsung tersebut, meski salah satu ajudan Kremlin menyebut pentingnya memperluas format negosiasi.
5. Eropa Dukung Inisiatif AS, Tapi Tetap Tegas Jaga Kepentingan Regional
Meskipun memberi sanjungan kepada Trump atas upayanya mengonsolidasikan pertemuan ini, para pemimpin Eropa menunjukkan kekhawatiran mendalam terkait potensi agresi Rusia di masa depan.
Presiden Macron dengan tegas mengatakan, “Ketika kita berbicara tentang jaminan keamanan, kita juga berbicara tentang keamanan seluruh benua Eropa".
PM Italia Giorgia Meloni menambahkan bahwa ada perubahan nyata dalam dinamika Rusia sejak Trump mengambil alih jalur diplomasi, meski kehati-hatian tetap diperlukan.
Mark Rutte dari NATO menyebut kesediaan Trump untuk ikut serta dalam jaminan keamanan sebagai “terobosan” dan langkah maju yang sangat berarti.
(Tribunnews.com/Farra)
Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Volodymyr Zelensky
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.