Top Rank
10 Negara Pertama yang Mengirimkan Manusia ke Luar Angkasa
Inilah 10 negara pertama yang berhasil menerbangkan manusia ke luar angkasa. Yuri Gagarin dari Uni Soviet mengukir sejarah.
Sementara di Uni Soviet, semua program antariksa berada di bawah kendali birokrasi militer-industri yang tertutup.
Peluncuran tidak diumumkan sebelumnya, dan hanya keberhasilan yang dipublikasikan.
Sebaliknya, di Amerika Serikat terdapat pemisahan antara badan sipil dan militer.
Hanya program antariksa militer yang dirahasiakan, sementara aktivitas antariksa sipil—terutama misi ke Bulan—disiarkan secara terbuka, meskipun ada kegagalan.
Uni Soviet, selama bertahun-tahun, secara resmi menyangkal terlibat dalam perlombaan ke Bulan.
Sebelum seruan Kennedy untuk mengirim manusia ke Bulan, tahun-tahun awal Perlombaan Antariksa ditandai dengan berbagai “pencapaian pertama” yang mendominasi berita utama, seperti "satelit pertama," "manusia pertama di luar angkasa," "perempuan pertama di luar angkasa," hingga "perjalanan luar angkasa pertama."
Amerika Serikat merasa tertinggal karena hampir semua pencapaian awal itu diraih oleh Uni Soviet, termasuk keberhasilan menerbangkan manusia pertama ke luar angkasa.
Peristiwa-peristiwa inilah yang akhirnya memicu Amerika Serikat untuk mengejar dan pada akhirnya melampaui Uni Soviet.
Mengenal Misi Intercosmos/Interkosmos
Meskipuna artikel ini mencakup 10 negara pertama yang sukses menerbangkan manusia ke luar angkasa, tetapi pada kenyataannya, sebagian besar negara tersebut, berhasil berkat Uni Soviet melalui programnya yang diberi nama Intercosmos.
Mengutip gctc.su, situs resmi milik Gagarin Research & Test Cosmonaut Training Center (GCTC) — lembaga pemerintah Rusia yang bertanggung jawab atas pelatihan kosmonaut — program Intercosmos dimulai pada tahun 1967.
Pada September 1976, perwakilan Republik Rakyat Tiongkok, Republik Demokratik Jerman, Kuba, Republik Rakyat Mongolia, Republik Sosialis Rumania, Cekoslowakia, dan Uni Soviet menandatangani perjanjian antarpemerintah tentang kerja sama eksplorasi ruang angkasa untuk tujuan damai.
Bersamaan dengan itu, Uni Soviet memprakarsai pengembangan program Intercosmos, yang mencakup partisipasi warga negara-negara tersebut dalam penerbangan luar angkasa berawak dengan wahana dan stasiun ruang angkasa Soviet bersama para kosmonot Soviet.
Program ini mendapat antusiasme tinggi dari negara-negara peserta.
Dalam pertemuan antarpemerintah pada 14 September 1976, diputuskan untuk melaksanakan penerbangan luar angkasa pada periode 1977 hingga 1982.
Program tersebut dibagi dua tahap: tiga penerbangan pertama direncanakan pada tahun 1978, sementara dua lainnya dijadwalkan antara 1979–1981.
Pelatihan dilakukan dengan program yang disederhanakan menggunakan skema “kosmonot-peneliti,” bukan program teknisi penerbangan Soyuz.
Tiga penerbangan pertama diperuntukkan bagi warga Jerman Timur, Polandia, dan Cekoslowakia.
Negara-negara itu sebelumnya sudah terlibat dalam pengembangan peralatan dan eksperimen untuk satelit Intercosmos, sehingga dapat dengan cepat mengembangkan program penelitian bagi astronotnya.
Kosmonot dari negara anggota lain diluncurkan kemudian, yaitu dari Republik Rakyat Bulgaria (PRB), Republik Rakyat Hongaria, Republik Kuba, Republik Rakyat Mongolia (MPR), dan Republik Sosialis Rumania (SRR).
Penerbangan antariksa kru internasional dalam program Intercosmos menjadi peristiwa penting dalam eksplorasi ruang angkasa internasional.
Para kosmonot dari komunitas sosialis melakukan puluhan eksperimen ilmiah dan teknis fundamental yang penting secara praktis selama penerbangan.
Sebanyak 18 kosmonot dari negara peserta dilatih untuk misi berawak, dengan total sembilan ekspedisi kunjungan ke stasiun luar angkasa Salyut 6 serta delapan kali docking (penggabungan wahana dengan stasiun luar angkasa) dengan stasiun tersebut.
Salah satu docking gagal dilakukan karena kerusakan sistem propulsi utama wahana.
Secara keseluruhan, setiap perwakilan dari sembilan negara sosialis berhasil melakukan satu penerbangan antariksa melalui program ini.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Sumber: TribunSolo.com
Top Rank
5 Candi Budha di Yogyakarta yang Memiliki Nilai Historis Tinggi, Cocok untuk Wisata Edukasi |
---|
10 Negara yang Paling Jarang Dikunjungi Turis |
---|
10 Pekerjaan yang Paling Menjanjikan dalam 10 Tahun ke Depan |
---|
10 Negara Warganya Paling Panjang Umur di Dunia 2025, Indonesia Nomor Berapa? |
---|
7 Wisata Air Terjun di Yogyakarta dengan Pemandangan Indah, Cocok Dijadikan Referensi Liburan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.