Senin, 29 September 2025

Dituding Buat Iklan Rasis, Perusahaan Jam Arloji Mewah Swatch Minta Maaf ke Publik China

Swatch diktritik warga China karena ampanye iklan yang menampilkan gambar seorang model pria asal Asia Timur dengan ose 'mata sipit'

Penulis: Bobby W
Editor: Febri Prasetyo
Tangkap Layar akun Instagram ofisial Swatch dan Swatch.com
IKLAN RASIS SWATCH - Tangkap layar Iklan Arloji Mewah Swatch yang dinilai rasis oleh warganet di Tiongkok. berikut dengan klarifikasi mereka pada hari Minggu (17/8/2025) 

Hal ini sangat berpengaruh bagi mereka mengingat China menjadi pasar terbesar bagi Swatch Group,

Hanya lewat pemasukan dari China saja, Swatch dapat menghasilkan penjualan bersih 2,63 miliar franc Swiss (sekitar 52,6 triliun rupiah) pada 2023.

Penjualan ini menyumbang 33,3?ri total pendapatan pada 2023.

Pada 2024 sendiri, data dari Reuters menunjukkan bahwa sekitar 27 persen penjualan produk grup Swatch pada tahun lalu berasal dari wilayah China, Hong Kong, dan Macau

Swatch Group sendiri menaungi merek mewah seperti Omega, Longines, Tissot, dan Breguet. 

Meski masih mendapatkan pemasukan yang cukup besar, tren negatif terus melanda Swatch Group di China 

Sepanjang tahun 2024 sendiri, pendapatan Swatch secara keseluruhan telah anjlok 14,6 persen menjadi 6,74 miliar franc Swiss (sekitar 134,8 triliun rupiah) akibat penurunan permintaan di China.

Baca juga: Tarif Resiprokal RI-AS Jadi 19 Persen, Presiden Prabowo: Ini masih Tantangan 

Di dalam laporan keuangan kuartal kedua 2025 lalu, Swatch juga mengakui bahwa pihaknya tengah menghadapi kondisi pasar yang sulit serta masalah permintaan yang melemah untuk barang konsumsi secara keseluruhan.

Sebelumnya pada paruh pertama 2025, grup arloji mewah tersebut melaporkan penurunan penjualan 11,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan mengaitkannya terutama dengan kinerja yang lemah di China.

Menurut media China, pendapatan grosir di pasar China anjlok lebih dari 30% dibandingkan tahun sebelumnya, sebagian disebabkan oleh penutupan toko pihak ketiga, sementara penjualan ritel langsung juga turun 15%.

Pada April tahun lalu, Swatch juga mengakhiri kemitraan selama dua dekade dengan GroupM dari WPP di China dan menunjuk Publicis sebagai agen media utamanya (AOR).

Tak habis dengan masalah tarif yang membuat pemasukan menurun, kini mereka harus dihadapkan dengan iklan mereka yang menjadi bumerang bagi situasi kondisi keuangan mereka

Akibat insiden ini, saham perusahaan Swatch sempat turun hingga 2,7% pada sesi perdagangan awal hari Senin ini (18/8/2025).

Kritik terhadap iklan tersebut pun menjadi kendala terbaru bagi perusahaan yang sahamnya telah turun lebih dari setengah harga awalnya di tahun 2023 ini.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan