Dituding Buat Iklan Rasis, Perusahaan Jam Arloji Mewah Swatch Minta Maaf ke Publik China
Swatch diktritik warga China karena ampanye iklan yang menampilkan gambar seorang model pria asal Asia Timur dengan ose 'mata sipit'
Penulis:
Bobby W
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan jam tangan mewah Swatch tengah menjadi bulan-bulanan masyarakat China setelah membagikan kampanye iklan bernada rasis di platform online resmi mereka.
Hal ini terjadi setelah mereka mengunggah kampanye iklan yang menampilkan gambar seorang model pria asal Asia Timur menarik sudut matanya ke atas dan ke belakang .
Pose ini menuai kecaman keras terutama dari media sosial China karena Swatch dinilai membuat kampanye rasis dengan pose "mata sipit" tersebut.
Gambar-gambar iklan untuk koleksi Swatch Essentials tersebut pun ramai dikritik oleh warganet Tiongkok pada media sosial seperti Weibo.
Banyak warganet China yang berkomentar bahwa Swatch sengaja melakukan tindakan rasis melalui kampanye ini.
Untuk Menanggapi kontroversi tersebut, pabrikan arloji asal Swiss tersebut akhirnya memberikan klarifikasi pada Minggu (17/8/2025)
Melalui unggahan di akun resmi media sosial mereka, Swatch mengeluarkan permintaan maaf dan menarik iklan yang menampilkan
Dalam permintaan maaf yang diposting dalam bahasa Mandarin dan Inggris di akun resmi platform media sosial Weibo pada Sabtu, Swatch menyatakan telah "memperhatikan keprihatinan terkini" dan menghapus semua materi terkait di seluruh dunia.
"Kami dengan tulus meminta maaf atas rasa tidak nyaman atau kesalahpahaman yang mungkin ditimbulkan," demikian pernyataan tersebut. Swatch juga memposting permintaan maaf yang sama di Instagram.
Kasus ini sendiri bukan kali pertamanya bagi merek Barat menghadapi reaksi negatif karena kampanye iklan serupa yang dinilai rasis.
Sebelumnya, Dior dan Gucci juga sempat dikritik karena ujaran rasisme dalam iklan mereka.
Baca juga: Viral Tren di China Anak-anak Direkrut Jadi Kurir Makanan: Lincah, Cepat, dan Murah
Mirip dengan kasus Swatch, iklan yang dibuat Dior dan Gucci juga menampilkan model Asia yang menarik kelopak matanya dalam pose "mata sipit".
Keduanya, seperti yang dialami Swatch, memicu seruan untuk meningkatkan kepekaan budaya dalam pemasaran global.
Saham Swatch Babak Belur
Sebelum mendapat kecaman warganet di Tiongkok, Swatch juga harus dibuat pusing dengan mangsa pasar mereka di Negeri Tirai Bambu.
Masalah yang menimpa Swatch di China tersebut terjadi lantaran munculnya kebijakan tarif timbal balik senilai 39 persen untuk ekspor barang mereka yang diproduksi dari China ke Amerika Serikat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.