Konflik Korea
Lee Jae Myung: Korea Selatan akan Akhiri Aktivitas Militer di Perbatasan dengan Korea Utara
Presiden Lee Jae Myung berjanji memulihkan pakta militer 2018 untuk mengurangi ketegangan di perbatasan Korea Selatan–Korea Utara.
Lee juga menghentikan peluncuran balon berisi selebaran anti-Korea Utara dan membongkar siaran propaganda di perbatasan.
Namun, respons Pyongyang terhadap pendekatan terbaru Seoul masih belum jelas.
KCNA sebelumnya melaporkan bahwa pejabat tinggi Korea Utara telah menepis langkah-langkah serupa yang diambil oleh Lee sejak terpilih pada Juni lalu.
Cheong Seong-chang dari Institut Sejong memperkirakan Korea Utara akan “mengabaikan atau mengecam” inisiatif tersebut, mengingat sejarah pelanggaran pakta oleh Seoul.
Yeom Don-jay, mantan pejabat intelijen Korea Selatan, menyatakan bahwa untuk mengajak Kim Jong Un berdialog,
Lee perlu menawarkan insentif yang lebih berani, seperti mendorong Presiden AS Donald Trump untuk meringankan sanksi terhadap Pyongyang.
Straits Times melaporkan bahwa Korea Selatan juga tengah memperkuat hubungan dengan Jepang.
Lee dijadwalkan bertemu Perdana Menteri Shigeru Ishiba pada 23 Agustus mendatang untuk membahas kerja sama bilateral dan dampak tarif AS yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump.
Shigeru Ishiba adalah Perdana Menteri Jepang ke-102, menjabat sejak 1 Oktober 2024 dan merupakan tokoh senior dari Partai Demokrat Liberal (LDP).
Baca juga: Bantah Klaim Korsel, Adik Kim Jong Un: Korea Utara Tak Pernah Cabut Pengeras Suara di Perbatasan
Ia dikenal sebagai ahli pertahanan, politisi konservatif yang vokal, dan figur yang berusaha mereformasi pendekatan Jepang terhadap sejarah, pertahanan, dan revitalisasi daerah.
Hubungan Korea Selatan dan Korea Utara
Hubungan Korea Selatan dan Korea Utara memburuk sejak Perang Korea 1950–1953 yang berakhir tanpa perjanjian damai.
Kedua negara menganut ideologi yang bertolak belakang: demokrasi liberal di Selatan dan totalitarianisme komunis di Utara.
Provokasi militer dari Korea Utara, termasuk uji coba nuklir dan insiden perbatasan, terus memicu ketegangan.
Zona Demiliterisasi (DMZ) menjadi simbol pemisahan dan konflik yang belum terselesaikan.
Zona Demiliterisasi (DMZ) adalah wilayah penyangga bebas senjata yang membentang sepanjang sekitar 250 kilometer dan lebar sekitar 4 kilometer di Semenanjung Korea, memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan sejak gencatan senjata Perang Korea tahun 1953.
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Korea
Kim Jong Un Tabuh Genderang Perang, Perintahkan Ekspansi Nuklir di Tengah Latihan AS-Korsel |
---|
Mantan Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Dijebloskan ke Sel Khusus, Ini Fasilitas yang Diterimanya |
---|
Kim Jong Un Murka, Ancam Lakukan Aksi Balasan Atas Latihan Militer Korsel-AS |
---|
Kim Keon Hee Mantan Ibu Negara Korsel Terancam Ditahan, Susul Suami Mendekam di Jeruji Besi |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.