Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelenskiy Dapat Dukungan NATO dan Uni Eropa Jelang Pertemuan Trump-Putin di Alaska

Zelenskiy dapat dukungan NATO & Eropa jelang pertemuan Trump-Putin di Alaska, Ukraina khawatir ditekan soal wilayah.

Editor: Glery Lazuardi
YouTube WION
TRUMP DAN ZELENSKY - Foto diambil dari YouTube WION pada Minggu (13/7/2025) memperlihatkan Presiden AS Donald Trump sedang berdiskusi dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada acara NATO summit, Kamis (26/6/2025) 

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mengatakan kepada jaringan ABC News bahwa pertemuan hari Jumat “akan menjadi ujian bagi Putin, seberapa serius ia ingin mengakhiri perang yang mengerikan ini.”

Ia menambahkan: “Pertemuan itu tentu akan membahas jaminan keamanan, tetapi juga tentang kebutuhan mutlak untuk mengakui bahwa Ukraina berhak menentukan masa depannya sendiri sebagai negara berdaulat.”

Rusia saat ini menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina.

Rutte mengatakan bahwa kesepakatan tidak boleh mencakup pengakuan hukum atas kendali Rusia terhadap wilayah Ukraina, meskipun mungkin mencakup pengakuan secara de facto. 

Ia membandingkannya dengan situasi setelah Perang Dunia II ketika Washington menerima bahwa negara-negara Baltik — Latvia, Lithuania, dan Estonia — secara de facto dikendalikan oleh Uni Soviet, tetapi tidak secara hukum mengakui aneksinya.

Zelenskiy mengatakan pada hari Minggu: “Akhir dari perang haruslah adil, dan saya berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung Ukraina dan rakyat kami hari ini.”

Seorang pejabat Eropa mengatakan bahwa Eropa telah menyusun kontra-proposal terhadap rencana Trump, namun menolak memberikan rincian. Pejabat Rusia menuduh Eropa mencoba menggagalkan upaya Trump untuk mengakhiri perang.

“Mereka yang bodoh di Eropa mencoba menghalangi upaya Amerika untuk menyelesaikan konflik Ukraina,” tulis mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev di media sosial pada hari Minggu.

Seorang prajurit dari Brigade Mekanis Terpisah ke-115 Angkatan Bersenjata Ukraina mengikuti pelatihan di sela-sela misi tempur di wilayah Kharkiv, Ukraina, pada 9 Agustus 2025, di tengah serangan Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataan pedas mengatakan bahwa hubungan antara Ukraina dan Uni Eropa menyerupai “nekrofilia”.

Roman Alekhin, seorang blogger perang Rusia, mengatakan bahwa Eropa telah direduksi menjadi penonton.

“Jika Putin dan Trump mencapai kesepakatan langsung, Eropa akan dihadapkan pada kenyataan yang tak bisa diubah. Kyiv — bahkan lebih parah,” katanya.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1263: Trump dan Putin Akan Bertemu di Alaska Bahas Pertukaran Wilayah


Wilayah yang Dikuasai

Selain Krimea yang direbut pada 2014, Rusia telah secara resmi mengklaim wilayah Ukraina seperti Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia sebagai miliknya, meskipun hanya menguasai sekitar 70 persen dari tiga wilayah terakhir.

Rusia juga menguasai sebagian kecil wilayah di tiga daerah lainnya, sementara Ukraina mengklaim memiliki sebagian kecil wilayah Kursk milik Rusia.

Sergei Markov, seorang analis pro-Kremlin, mengatakan bahwa pertukaran wilayah bisa berarti Rusia menyerahkan 1.500 km⊃2; kepada Ukraina dan memperoleh 7.000 km⊃2;, yang menurutnya akan direbut Rusia dalam enam bulan ke depan. Ia tidak memberikan bukti atas angka-angka tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved