Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

"Jika Pesan Ini Sampai ke Anda, Israel Berhasil Bunuh Saya", Kata-kata Terakhir Jurnalis Al Jazeera 

Israel sekaligus membunuh lima jurnalis Al Jazeera dalam sebuah pengeboman brutal yang menyasar rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza

tangkap layar/x
DIBUNUH ISRAEL - Kolase koresponden Al Jazeera Anas al-Sharif hasil tangkap layar, Senin (11/8/2025). Anas, bersama empat jurnalis lain Al Jazeera dibunuh Israel lewat sebuah pengeboman di dekat Rumah Sakit Al Shifa, Kota Gaza, Palestina, Minggu (10/8/2025). 

"Jika Pesan Ini Sampai ke Anda, Israel Berhasil Membunuh Saya", Kata-kata Terakhir jurnalis Al Jazeera 

 

TRIBUNNEWS.COM - Lima jurnalis Al Jazeera tewas dalam serangan Israel di dekat Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Palestina yang diduduki pada Minggu, 10 Agustus 2025.

Mereka diidentifikasi sebagai koresponden Al Jazeera Anas al-Sharif dan Mohammed Qreiqeh, serta juru kamera Ibrahim Zaher, Moamen Aliwa, dan Mohammed Noufal.

Israel mengklaim bahwa mereka adalah anggota Hamas.

Baca juga: Israel Krisis Parah Personel Militer, IDF Bentuk Batalyon Tempur dari Orang Lanjut Usia

"Lencana pers tidak dapat menjadi 'perisai' bagi terorisme," begitu pernyataan militer Israel (IDF) atas aksi brutal pembunuhan tersebut.
 
Anas al-Sharif yang berusia dua puluh delapan tahun melaporkan tentang meningkatnya serangan Israel di Kota Gaza beberapa saat sebelum berita tentang kematiannya tersebar.

Kematian para jurnalis terjadi setelah rencana Kota Gaza yang diajukan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu disetujui oleh kabinet.

PM Israel tersebut menyatakan kalau dia tidak akan mencaplok Kota Gaza, tetapi pengambilalihan secara paksa adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung.

Terkait pembunuhan para jurnalis oleh Israel, sebuah unggahan di profil X milik Anas al-Sharif mengklaim kalau dia telah meminta agar kata-kata terakhirnya dipublikasikan jika ia meninggal di Gaza.

Dalam unggahan tersebut, Anas menulis, "Jika kata-kataku ini sampai kepadamu, ketahuilah bahwa Israel telah berhasil membunuhku dan membungkam suaraku."

Ia juga mendesak dunia untuk mendukung Palestina, rakyat negara yang telah dihancurkan oleh "bom dan rudal Israel."

"Saya mempercayakan Palestina kepada Anda—permata di mahkota dunia Muslim, detak jantung setiap orang merdeka di dunia ini. Saya mempercayakan rakyatnya kepada Anda, anak-anaknya yang terzalimi dan tak berdosa yang tak pernah punya waktu untuk bermimpi atau hidup aman dan damai. Tubuh mereka yang suci hancur di bawah ribuan ton bom dan rudal Israel, terkoyak dan berserakan di dinding-dinding," bunyi pernyataannya.

Ia juga mengatakan bahwa ia telah mengalami penderitaan, merasakan penderitaan dan kehilangan berkali-kali, tetapi ia tidak ragu "untuk menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau pemalsuan."

Al Jazeera juga melaporkan bahwa Anas, berulang kali, menghadapi ancaman terhadap nyawanya dari militer Israel dan mendesak seluruh dunia untuk melihat bahwa IDF telah memulai kampanye untuk menyerangnya.

Israel Klaim Anas al-Sharif 'Bagian dari Hamas'

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) menyatakan bahwa Anas adalah "teroris Hamas yang menyamar sebagai jurnalis Al-Jazeera."

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan