Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Produsen Bahan Peledak Rusia Gunakan Perantara Tiongkok untuk Dapatkan Peralatan Siemens

Produsen bahan peledak Rusia diduga menghindari sanksi Barat dengan membeli peralatan Siemens lewat perantara Tiongkok.

Kolase Tribunnews.com/X/@Siemens
LOGO SIEMENS - Gambar merupakan logo Siemens yang diambil dari X/@Siemens, Sabtu (9/8/2025). Rusia diduga menghindari sanksi internasional dengan membeli peralatan buatan Siemens Jerman melalui perantara yang mengimpor teknologi dari Tiongkok. 

YM Sverdlov Plant dikenal sebagai satu-satunya produsen HMX dan RDX di Rusia, dua jenis bahan peledak berkekuatan tinggi yang digunakan dalam aplikasi militer.

BOZ memperoleh peralatan Siemens melalui perusahaan perantara Rusia bernama Techpribor.

Techpribor menandatangani kontrak dengan BOZ pada Oktober 2022 dan sebelum batas waktu pengiriman, menerima sejumlah peralatan dari pemasok Tiongkok, Huizhou Funn Tek.

Huizhou Funn Tek Co., Limited berkantor pusat di Kota Huizhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok.

Perusahaan ini dikenal sebagai penyedia komponen otomasi industri, termasuk produk Siemens, dan beroperasi sebagai pedagang grosir yang melayani pasar internasional.

Peralatan Siemens yang dikirim digunakan untuk mengotomatisasi mesin produksi di fasilitas BOZ.

Meski memiliki aplikasi sipil, bahan peledak yang diproduksi BOZ juga digunakan untuk memenuhi pesanan pertahanan Rusia.

Reuters menyatakan tidak menemukan bukti bahwa Siemens secara sadar memasok peralatan ke BOZ.

Akui Patuhi Sanksi Internasional

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1263: Trump dan Putin Akan Bertemu di Alaska Bahas Pertukaran Wilayah

Juru bicara Siemens menegaskan perusahaan mematuhi sanksi internasional secara ketat dan menuntut hal yang sama dari pelanggannya.

Beberapa barang dapat mencapai Rusia tanpa sepengetahuan perusahaan.

Siemens menyatakan akan melaporkan pelanggaran sanksi apa pun kepada pihak berwenang.

Pasokan peralatan Siemens dari Tiongkok ke Rusia mengungkap celah dalam regulasi sanksi internasional.

Celah ini memungkinkan Moskow tetap memperoleh teknologi penting untuk mendukung produksi militer, termasuk dalam perang di Ukraina.

Konrad Muzyka, direktur konsultan militer Rochan yang berbasis di Polandia, menyebut bahwa pengiriman mesin buatan Barat membantu Rusia memperpanjang konflik.

"Tanpa mereka, kapasitas Rusia untuk mempertahankan atau meningkatkan upaya perangnya akan lebih memakan waktu, mahal, dan membebani pasar tenaga kerja," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved