Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jerman Mengatakan Blokade Israel Telah Menyebabkan Kelaparan di Gaza & Banyak Warga Sipil Meninggal

Menlu Jerman Johann Wadephul mengatakan pada hari Minggu bahwa blokade 'de facto' Israel terhadap Gaza menyebabkan kelaparan & Kematian

|
Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar Instagram/aussenminister
BERTEMU PRESIDEN PALESTINA- Menlu Jerman, Johann Wadephul saat bertemu dengan Presiden Palestina. Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul mengatakan pada hari Minggu bahwa blokade 'de facto' Israel terhadap Gaza menyebabkan kelaparan dan mengakibatkan kematian warga sipil, Anadolu melaporkan. 

Jerman Sebut Blokade Israel Telah Menyebabkan Kelaparan di Gaza, Akibatkan Banyak Sipil Meninggal

TRIBUNNEWS.COM- Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul mengatakan pada hari Minggu bahwa blokade 'de facto' Israel terhadap Gaza menyebabkan kelaparan dan mengakibatkan kematian warga sipil, Anadolu melaporkan.

"Kami telah lama mengamati bahwa blokade de facto Israel terhadap Jalur Gaza menyebabkan kelaparan, yang mengakibatkan banyak orang meninggal, menderita, dan kekurangan air," ujar Wadephul kepada penyiar Jerman Deutschlandfunk setelah kunjungannya baru-baru ini ke Israel dan Palestina.

Wadephul mengatakan ia menyampaikan pesan yang jelas selama pertemuan dengan pejabat Israel bahwa situasi kemanusiaan di Gaza harus “berubah secara fundamental.”

"Saya harap pesan itu didengar. Saya merasa begitu," ujarnya.

Menteri tersebut memperingatkan bahwa Israel berisiko mengisolasi diri di tengah meningkatnya kekhawatiran global atas tindakannya di Gaza.

"Jerman tidak boleh membiarkan hal itu terjadi. Kita juga harus membantu Israel agar tidak terjerumus ke dalam situasi seperti itu," ujarnya, seraya menambahkan bahwa Berlin terus menasihati dan mendukung Israel "melalui proses pengambilan keputusan yang sulit ini."

 

 

 

Baca juga: 300 Ribu Massa Penuhi Jembatan Sydney, Aksi Global Desak Hentikan Serangan Israel ke Gaza

 

 

Wadephul juga mengakui bahwa Jerman tetap menjadi salah satu dari sedikit negara yang tidak mengakui Palestina.

“Ini adalah sesuatu yang juga harus kita akui,” katanya.

Ia memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza mendorong lebih banyak negara untuk secara sepihak mengakui Palestina sementara “mengabaikan kepentingan Israel.”

"Ini mengkhawatirkan kita — dan seharusnya juga mengkhawatirkan Israel. Kami berusaha memberikan saran, membuka mata mereka, dan berupaya agar Israel berada dalam posisi yang lebih baik daripada sebelumnya," ujarnya.

Wadephul menyerukan kembalinya kelompok-kelompok bantuan internasional ke Gaza, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, badan-badan PBB, Palang Merah Internasional, dan lembaga-lembaga amal keagamaan, dengan mengatakan: “Jika diberi akses, organisasi-organisasi ini dapat melakukan tugas mereka.”

Ketika ditanya kapan akses tersebut akan dimulai, ia menjawab: "Ini bisa dimulai besok — dan, faktanya, sudah ada perbaikan. Sebagai hasil pertemuan saya dengan pemerintah Israel minggu ini, jumlah truk yang masuk ke Gaza jauh lebih banyak dibandingkan minggu lalu."

Meski demikian, Wadephul menekankan bahwa tingkat bantuan masih jauh di bawah apa yang dibutuhkan dan mengatakan Jerman akan terus memantau situasi dengan cermat.

Selama perjalanannya 31 Juli–1 Agustus, Wadephul bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Gideon Saar, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Ia juga mengunjungi al-Taybeh, dekat Ramallah, dan mengadakan pembicaraan dengan kelompok kemanusiaan yang beroperasi di wilayah tersebut.

 

 

 

Baca juga: Pawai Kemanusiaan di Australia​, Ratusan Ribu Orang Penuhi Jembatan Sydney, Menentang Genosida Gaza

 

 

 

 

Israel Harus Bertanggung Jawab

Jerman mengatakan Israel tetap bertanggung jawab untuk memastikan bantuan kemanusiaan mencapai Gaza

“Kewajiban Israel untuk memberikan bantuan komprehensif ke Gaza terus berlanjut, termasuk dengan dukungan PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya,” kata juru bicara

Pemerintah Jerman menekankan pada hari Sabtu bahwa Israel tetap bertanggung jawab untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang komprehensif ke Gaza dengan dukungan PBB dan organisasi bantuan lainnya.

Juru bicara pemerintah Stefan Kornelius mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul telah memberi pengarahan kepada Kabinet Keamanan Federal melalui telepon setelah kunjungannya baru-baru ini ke Israel dan Tepi Barat yang diduduki.

Kornelius mengakui bahwa “ada beberapa kemajuan awal yang terbatas” dalam penyediaan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza, tetapi menekankan bahwa hal tersebut “jelas tidak cukup untuk meringankan keadaan darurat yang akut.”

“Kewajiban Israel untuk memberikan bantuan komprehensif ke Gaza terus berlanjut, termasuk dengan dukungan PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya,” ujarnya.

Pemerintah Jerman juga menyatakan keprihatinannya atas laporan bahwa sejumlah besar bahan bantuan telah disita oleh Hamas dan kelompok kriminal lainnya di Gaza.

Selama kunjungannya, Wadephul bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Luar Negeri Gideon Saar, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Ia juga mengunjungi kota al-Taybeh dekat Ramallah dan mengadakan pembicaraan dengan perwakilan organisasi kemanusiaan yang beroperasi di wilayah tersebut.

 

 


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR, ANADOLU AJANSI

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved