Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Luncurkan Serangan Udara di Lebanon Selatan dan Lembah Bekaa, Langgar Gencatan Senjata 2024

Militer Israel kembali melanggar gencatan senjata dengan melancarkan serangan udara ke Lebanon Selatan dan Lembah Bekaa, menewaskan warga sipil.

Tangkap layar Al Mayadeen
LEMBAH BEKAA. Gambar tangkap layar dari Al Mayadeen, Jumat (1/8/2025), asap mengepul setelah serangan udara Israel yang menargetkan pinggiran al-Jarmaq di Lebanon Selatan, Lebanon, 31 Juli 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam eskalasi terbaru, militer Israel (IOF) melancarkan serangan udara ke sejumlah wilayah di Lebanon Selatan dan Lembah Bekaa pada Kamis (31/7/2025).

Lebanon Selatan berada sekitar 595 kilometer dari Israel.

Perjalanan darat di Lebanon Selatan-Israel diperkirakan memakan waktu sekitar 8 jam 38 menit.

Sementara itu, Lembah Bekaa berjarak sangat dekat dari ibu kota Lebanon, Beirut, hanya sekitar 84,5 kilometer.

Perjalanan dari lembah tersebut menuju pusat kota Beirut hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 1 jam 58 menit.

Lembah Bekaa, yang juga menjadi target, memiliki jarak yang sedikit lebih dekat dari Israel, yaitu sekitar 507 kilometer.

Waktu tempuh melalui jalan darat diperkirakan sekitar 7 jam 1 menit.

Aksi ini kembali menjadi pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata yang disepakati pada November 2024.

Pesawat tempur Israel dilaporkan menargetkan kota-kota al-Aaishiyah, al-Mahmoudiya, dan al-Jarmaq di wilayah selatan Lebanon.

Pasukan Israel juga meluncurkan bom suar di daerah Wazzani.

Di wilayah Bekaa, serangan udara berkala menghantam pinggiran kota Nabi Sheet, Masa, dan Brital.

Menurut koresponden Al Mayadeen, serangan ini berlangsung sekitar satu jam.

Baca juga: Hamas Peringati Satu Tahun Pembunuhan Ismail Haniyeh, Serukan Hari Solidaritas Gaza Sedunia

Langgar Gencatan Senjata

Al Mayadeen juga melaporkan bahwa militer Israel telah berulang kali melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan melakukan serangan udara, serangan pesawat tak berawak, dan serangan darat hampir setiap hari, meskipun Hizbullah disebutkan telah mematuhi perjanjian tersebut.

Pada malam 28 Juli, serangan pesawat tak berawak Israel di kota Bint Jbeil menewaskan satu warga sipil dan melukai empat lainnya.

Serangan ini menghantam sebuah sepeda motor di pusat kota, memperlihatkan meningkatnya intensitas serangan lintas batas oleh Israel.

Dua hari sebelumnya, pada 26 Juli, serangan Israel di kota Dabaal, distrik Tyre, menewaskan dua pemuda, Ali Gharib dan Muhammad Haidar Aboud, saat mereka sedang memberi makan ayam di dekat rumah mereka.

Serangan lain di jalan Srifa–Tuwairi juga menewaskan satu warga sipil.

Serangan sebelumnya terjadi pada 24 Juli di Ayta al-Shaab, distrik Bint Jbeil, Lebanon Selatan.

Serangan pesawat tak berawak tersebut dilaporkan menewaskan satu orang.

Al Mayadeen melaporkan bahwa serangkaian pelanggaran ini memperkuat kekhawatiran akan pecahnya kembali konflik berskala besar antara Israel dan Hizbullah di perbatasan Lebanon.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved