Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

ICRC: 7 Tahanan Dibebaskan dari Penjara Israel, Dipindahkan ke Gaza

ICRC umumkan 7 tahanan Palestina dibebaskan dari penjara Israel dan dipindahkan ke Gaza, di tengah lonjakan kematian dan pelanggaran di penjara.

RNTV/TangkapLayar
KEHANCURAN TOTAL - Foto tangkap layar RNTV pada Senin (14/7/2025) yang menunjukkan kehancuran total di Jalur Gaza akibat bombardemen Israel. Dari meja perundingan, negosiasi gencatan senjata Israel dan Hamas di Qatar kembali menemui jalan buntu. ICRC umumkan 7 tahanan Palestina dibebaskan dari penjara Israel dan dipindahkan ke Gaza, di tengah lonjakan kematian dan pelanggaran di penjara. 

TRIBUNNEWS.COM - Tujuh warga Palestina yang sebelumnya ditahan oleh pasukan pendudukan Israel dibebaskan dan dipindahkan ke Jalur Gaza, demikian diumumkan oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Kamis (31/7/2025).

Menurut pernyataan ICRC, para tahanan tersebut dipindahkan dari perlintasan Kissufim ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Gaza tengah untuk menjalani pemeriksaan medis.

Perlintasan Kissufim adalah salah satu gerbang utama antara Israel dan Jalur Gaza, sementara Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa terletak di kota Deir al-Balah, bagian tengah Gaza.

Jarak antara perlintasan Kissufim dan Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Gaza Tengah diperkirakan sekitar 25–30 kilometer jika ditempuh melalui rute darat langsung.

Namun, jarak ini bisa bervariasi tergantung kondisi jalan, titik akses yang dibuka, dan situasi keamanan di wilayah tersebut.

Tim ICRC juga membantu mereka menghubungi keluarga masing-masing guna mengatur pertemuan kembali.

Meski begitu, ICRC menyatakan staf mereka masih belum mendapatkan akses untuk mengunjungi para tahanan Palestina lainnya yang ditahan di fasilitas penahanan Israel.

Media lokal Palestina mengidentifikasi ketujuh tahanan yang dibebaskan sebagai berikut:

  1. Mohrez Samir Mohrez Tari (34), dari Jabalia
  2. Adeeb Karem Karem Eid (30), dari Jabalia
  3. Yassine Shaaban Sobh Halawa (40), dari Jabalia
  4. Nabil Hamdi Abed Dalool (58), dari al-Zaytoun
  5. Khaled Mustafa Abdelaziz Abou Raya (51), dari Kota Gaza
  6. Mahmoud Abdelhaqq Mohammad Alloush (45), dari Jabalia
  7. Moussa Abdelhaqq Mohammad Alloush (43), dari Jabalia

Pembebasan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi tahanan Palestina di penjara Israel.

Sehari sebelumnya, Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan bersama Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengumumkan kematian Sayel Rajab Abu Nasr, seorang tahanan berusia 60 tahun dari Gaza yang ditangkap pasca 7 Oktober 2023.

Dengan kematiannya, jumlah total tahanan Palestina yang meninggal sejak dimulainya agresi Israel ke Gaza pada Oktober 2023 naik menjadi 75 orang, termasuk 46 dari Gaza yang telah teridentifikasi.

Baca juga: Ada Apa dengan UEA? Israel Perintahkan Para Diplomat dan Keluarganya Segera Mengungsi

Sejak 1967, Gerakan Tawanan Palestina telah mencatat total 312 kematian tahanan di penjara Israel.

Kedua lembaga tersebut menyebut periode saat ini sebagai masa paling mematikan dalam sejarah penahanan Palestina, dengan kondisi yang mereka nilai sebagai paling buruk dan represif.

Dalam pernyataan bersama, mereka merinci beragam pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap para tahanan, termasuk penyiksaan, kelaparan yang disengaja, penolakan perawatan medis, dan kekerasan seksual.

Mereka juga menyebut adanya kesaksian tentang penyiksaan sistematis yang dianggap paling brutal dalam sejarah konflik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved