Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Dekati Benteng Ukraina, Kota Pokrovsk di Donetsk Potensial Takluk dalam 60 Hari
Rusia menggunakan bom berpemandu dan pesawat tak berawak untuk menghancurkan benteng Ukraina.
"Garis depan membentang dari wilayah Sumy hingga Kherson — lebih dari 1.000 kilometer. Kami kekurangan personel dan peralatan. Sementara itu, tentara Rusia memiliki keunggulan jumlah dan secara aktif menggunakan kekuatan udara untuk serangan bom," ujar Stupak kepada TMT.
Pada saat yang sama, Rusia terus bergerak maju ke timur Pokrovsk setelah mencapai kemajuan di sana dan memotong jalur utama Pokrovsk-Kostiantynivka musim dingin ini.
Sejak saat itu, garis depan di wilayah ini terus bergerak maju dan kini membentang di atas Pokrovsk dari arah timur laut.
Rusia saat ini sedang bergerak maju ke beberapa arah, termasuk menuju kota Rodynske dan Myrnohrad. Jika permukiman ini jatuh, Pokrovsk akan dikepung secara efektif dan logistik untuk garnisunnya akan terganggu oleh pesawat nirawak Rusia.
Analis militer Rusia Yan Matveev mengatakan kalau pasikan Moskow maju ke timur laut Pokrovsk pada beberapa sumbu untuk memperkuat pasukan Ukraina yang sudah terkuras.
"Infanteri Rusia dalam kelompok-kelompok kecil menyusup ke belakang garis pertahanan di mana pun mereka bisa dan menunggu bala bantuan. Mereka biasanya terbunuh oleh artileri dan drone, tetapi Ukraina kekurangan infanteri dan peralatan untuk mempertahankan garis pertahanan yang berkelanjutan atau memburu setiap kelompok," kata Matveev.
"Situasi di Pokrovsk lebih rapuh daripada dua minggu lalu. Jika pasukan Ukraina tidak dapat bertahan, Rusia dapat melancarkan serangan penuh terhadap Pokrovsk dan Myrnohrad sebelum akhir musim panas."

Pokrovsk Kemungkinan Jatuh dalam 60 Hari
Para ahli mencatat bahwa meskipun pasukan Rusia menderita kerugian besar, mereka mampu membuat kemajuan berkat jumlah yang besar.
Stupak meramalkan bahwa Ukraina akan segera kehilangan kota itu.
"Saya yakin kota itu kemungkinan akan ditinggalkan dalam 60 hari. Pasukan Rusia secara bertahap mempersempit jalur yang menonjol," ujarnya kepada TMT.
"Koridor menuju Pokrovsk hanya selebar sekitar 17 kilometer. Masuk dan keluar masih relatif aman, tetapi jika situasinya memburuk, tinggal di sana akan menjadi tidak mungkin."
Ia menambahkan bahwa Rusia menggunakan bom berpemandu dan pesawat tak berawak untuk menghancurkan benteng Ukraina.
Sebaliknya, serangan drone Ukraina juga masih aktif.
Pada hari Jumat, sebuah drone FPV hampir menabrak Andrei Filatov, seorang koresponden perang untuk media RT yang didukung Kremlin.
Ia sedang mengendarai sepeda motor di dekat Pokrovsk ketika drone tersebut meledak di dekatnya, tepat setelah ia melewati sebuah kendaraan Rusia yang hancur.
Konflik Rusia Vs Ukraina
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Ukraina Hantam Kilang Minyak Rusia, Moskow Balas Uji Rudal Hipersonik & Serangan Darat Besar-Besaran |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.300: Ledakan Kereta Dekat Kyiv, Rel Rusak, Tak Ada Korban Jiwa |
---|
Unggul Senjata dan Personel, Rusia Rebut Lagi Wilayah Ukraina di Dnipropetrovsk |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.