Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Inggris Akan Akui Negara Palestina di Majelis Umum PBB pada Bulan September 2025

Inggris akan mengakui Negara Palestina di PBB pada bulan September, jika Israel tidak ambil tindakan penting untuk mengatasi kelaparan di Gaza.

Tangkapan layar Facebook Keir Starmer
INGGRIS SIAP AKUI PALESTINA - Tangkapan layar video pernyataan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tentang krisis kemanusiaan di Gaza dan rencana pemerintah Inggris untuk perdamaian termasuk pengakuan Negara Palestina, yang diunggah di Facebook Keir Starmer pada Selasa (29/7/2025). 

Ia kemudian menjadi shadow Brexit secretary di bawah Jeremy Corbyn, mendukung refleksi ulang strategi Brexit termasuk kemungkinan referendum kedua, dikutip dari WION.

Pada April 2020, ia memenangkan pemilihan internal Partai Buruh dan menjadi pemimpin partai setelah Corbyn mengundurkan diri.

Ia memperoleh kepercayaan lebih 56 persen suara dengan janji membawa partai ke era baru penuh harapan dan moderasi.

Setelah kemenangan besar dalam Pemilihan Umum 2024, Partai Buruh meraih lebih dari 410 kursi—melampaui ambang mayoritas 326. 

Sebagai pemimpin partai mayoritas, Keir Starmer diundang oleh Raja Charles III pada 5 Juli 2024 untuk membentuk pemerintahan, sebelum resmi menjadi Perdana Menteri Inggris.

Ia menjadi Perdana Menteri Partai Buruh pertama sejak Gordon Brown (2010) dan pemimpin yang memenangkan pemilu sejak Tony Blair (2005), menandai kembalinya Buruh ke kekuasaan setelah 14 tahun pemerintahan Konservatif.

Pada awal perang Gaza pada Oktober 2023, ketika Keir Starmer menjadi pemimpin oposisi, ia sepenuhnya mendukung hak Israel untuk membela diri. 

Namun, selama bertahun-tahun, sikapnya telah bergeser ke pendekatan yang lebih keras terhadap Israel, terutama sejak terpilih sebagai perdana menteri lebih dari setahun yang lalu. 

Pemerintahnya mencabut gugatan pemerintah sebelumnya atas surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan telah menangguhkan beberapa penjualan senjata ke Israel

Bulan lalu, Inggris menjatuhkan sanksi kepada dua menteri kabinet Israel sayap kanan, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, menuduh mereka berulang kali menghasut kekerasan terhadap warga Palestina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved